Selasa, 12 Oktober 2010

Kawangkoan Utara Miliki Lahan Pembangunan Kantor Camat

Suak: Lahan Tersebut Dihibahkan oleh Masyarakat  

KAWANGKOAN, Swara Manadonews—Pembangunan di Kecamatan Kawangkoan Utara terus digalakkan oleh pemerintah kecamatan. Seperti kita ketahui bahwa Kecamatan Kawangkoan Utara merupakan salah satu kecamatan baru dimekarkan dari wilayah kawangkoan induk. Jadi sudah seharusnya daerah baru ini untuk memiliki satu kantor kecamatan yang baru.  

Hal ini diungkapkan Camat Kawangkoan Utara Ventje S Suak kepada Swara Manadonews baru-baru di Kawangkoan, bahwa mereka saat ini sudah memiliki lahan untuk pembangunan kantor kecamatan. “Torang skarang so ada lokasi for mo beking akang itu kantor kecamatan . Lokasi tersebut terletak di desa Kiawa bagian timur,” kata Suak.

Lanjutnya, lahan yang akan kami gunakan ini adalag hasil dari pada hibah dari masyarakat Kiawa, jadi ini lahan cuma ada persen bukang da beli. Suak juga mangajak kepada seluruh lapisan masyarakat Kawangkoan Utara agar supaya bahu-membahu untuk membangun daerah kita ini, agar supaya tidak tertinggal dengan kecamatan yang lain. “Pokoknya selaku pemerintah di Kecamatan Kawangkoan Utara, mengharapkan dukungan danri masyarakat untuk sama-sama membangun kecamatan yang baru dimekarkan ini, agar tidak ketinggalan dengan kecamatan yang lain,” pungkasnya. (raynold)




Beasiswa untuk Mahasiswa Mitra, Sesuai Peruntukan

RATAHAN, Swara Manadonews—Realisasi pembayaran Beasiswa untuk mahasiswa asal kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) oleh Dikpora Mitra benar-benar diseleksi dengan baik. Hal ini dikatakan Kepala Dikpora Mitra Ir Dwight M Rondonuwu MT, melalui Sekretaris Dra Anna Marie Dotulong  kepada Swara Manadonews.

Pantauan SM, dimana pihak Dikpora Mitra dalam aktifitas pelayanan beasiswa ternyata setelah diferifikasi, ada mahasiswa yang tidak lagi aktif kuliah atau yang sudah tamat sejak tahun 2010, maka oleh pihak Dikpora mengalihkan kepada mahasiswa asal Mitra yang memang sudah memasukan permohonan, tetapi belum sempat kebagian. “Mereka ini yang masuk jadi daftar pengganti, yang telah tamat atau yang tidak aktif kuliah lagi,” ungkap salah satu staf Dikpora, Rosna yang sibuk mengurus verifikasi berkas beasiswa tersebut.

Dalam kenyataan memang masih banyak mahasiswa asal Mitra yang belum kebagian dana beasiswa tersebut, akan tetapi semua ini disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. “Pokoknya akan diupayakan pada tahun depan, mahasiswa asal Mitra yang belum terakomodir dalam program tahun ini,  menjadi prioritas sesuai dengan instruksi Bupati Mitra, dalam penyampaian program dalam KUA PPAS 2011,” pungkas Dotulong. (otnie) 

Berkas Sertifikasi Guru Mitra Terlambat Masuk

Batas Masukan Berkas 11 Oktober

RATAHAN, Swara Manadonews—Harapan dan impian para pejuang tanpa jasa mulai ‘pupus’. Bahkan mereka ‘berteriak’ karena tunjangan sertifikasi tak kunjung masuk. Pasalnya, alasan keterlambatan tersebut adalah kedisiplinan mereka (guru, red) pribadi.

Sebab jadwal pemasukan berkas yang sedianya di tutup sampai 6 Oktober 2010 oleh Dikpora Mitra, ternyata tak sampai 50 persen dari jumlah guru yang memasukan berkas. Hal ini memastikan proses pengurusan sertifikasi bisa kembali tertunda. Pasalnya, dari himbauan Kepala Seksi Dikdas Dikpora Mitra Bonnie Masing usai sosialisasi Dana Alokasi Khusus dan Dana Percepatan Pembangunan Infrstruktur Pendidikan yang dilangsungkan di ruang serbaguna Dikpora Mitra Jumat lalu.

"Berkas sertifikasi yang sedianya ditutup dua hari lalu, ternyata tak sampai seperduanya, jadi batas pemasukan berkas adalah Senin 11 Oktober," ungkap Masing, sembari menambahkan, jika sampai Senin 11 Oktober berkas yang di minta belum juga masuk, maka jangan salahkan Dinas Pendidikan dan Olahraga Mitra.

Lanjutnya, pihak Dikpora sudah cukup banyak waktu diberikan kepada guru-guru yang bersangkutan, untuk memasukan semua berkas persyaratan guru sertifikasi tetapi nyatanya begini.

“Seperti diketahui dana sertifikasi tahap 2 ini, akan diberikan kepada para guru yang telah memenuhi persyaratan dan kepada seluruh guru penerima tunjangan profesi kuota tahun 2007 sampai 2009,” pungkasnya. (otnie)

Touluaan & Silian Raya Gelar Pengucapan Syukur, Jalan Macet Total

TOULUAAN, Swara Manadonews—Pesta pengucapan syukur tahunan yang rutin dilakasanakan di Kecamatan Touluaan dan Kecamatan Silian Raya Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) benar-benar menjadikan semua jalan menuju arah Lobu dari Amurang dan dari Arah Tombatu menuju Siliaan serta dari arah Tombatu Melalui arah Kali-Ranoketang macet total.

Pasalnya, penyebab kemacetan ini dikarenakan sepanjang jalan tersebut sudah menjadi tempat parkir tamu yang berkunjung di dua sisi jalan, sehingga kendaraan yang akan meneruskan perjalanan terhalang dengan kemacetan tersebut, Markus Sangkaen Tokoh Masyarakat Ranoketang mengatakan, sebenarnya jika diatur dengan baik bagi pengguna jalan pasti tidak semacet ini. “Bayangkan tahun lalu saja tidak terjadi kemacetan yang seperti ini,” ujarnya.

Lain halnya dengan Joice Pontoh warga Lobu mengatakan, memang sudah menjadi kebiasaan jika, pengucapan pasti jalan masuk menuju Lobu Ranoketang macet total. Hal ini sebenarnya harus lebih dulu diantisipasi oleh kepolisian, agar supaya kemacetan ini tidak berlangsung lama.

Sementara Jules Wanga warga Silian mengatakan, sebenarnya pengucapan syukur ini merupakan wadah jemaat dan rakyat di Silian Raya dan Touluaan, untuk menyampaikan terima kasih, atas semua berkat-berkat Tuhan sepanjang Tahun 2010 ini.

“Ini menjadi tradisi dan semua teman-teman datang, sehingga pesta pengucapan syukur ini sudah menjadi hari saling baku dapa teman, saudara yang berada di luar desa kami ini, karena begitu banyak yang dating, sehingga semua arus jalan di Silian, Lobu dan Ranoketang  menjadi macet, semoga kedepan lebih baik lagi penataannya,” tandasnya. (otnie)


Virus Chikungunya Lumpuhkan Desa Makalisung

70 Persen Warga Teridentifikasi

TONDANO, Swara Manadonews—Wabah virus Chikungunya kembali menyerang daerah pesisir Timur Kabupaten Minahasa. Dari pantauan Swara Manadonews baru-baru ini, tepatnya di desa Makalisung Kecamatan Kombi, tampak para penderita mengeluh kesakitan di bagian tulang, bahkan persendian.

Seperti yang diungkapkan Yus Galag kepada Suara Manadonews, bahwa penyakit yang dideritanya selama ini, ternyata yang bernama chikungunya.  “Kita so beberapa kali berobat pa salah satu dokter di manado, kong dokter bilang ini panyaki chikungunya,” kata Galag dengan nada sendu, karena sedang menahan sakit.

Lanjutnya, sudah sekitar 60 persen sampai 70 persen warga Makalisung sudah tarjangkit. Hal senada juga diungkapkan salah seorang ibu yang meminta namanya untuk di publikasikan, dengan wajah yang kusam sambil menunjukkan tempat-tempat yang sakit. “Ini panyaki gila, masakkan blum lama ada bae so bale ulang ini panyaki,” sembur ibu tadi dengan nada lesu. Bukan hanya itu saja, bapak Jois warga yang sama juga mengeluhkan kesakitan. Mereka sangat mengharapkan kinerja pihak terkait, dalam hal ini Dinas Kesehatan, agar supaya segera menindak lanjuti masalah ini.

Memang sudah beberapa kali diumumkan oleh Hukum Tua melalui pengeras suara dan di gereja-gereja, bahwa dalam waktu dekat ini akan ada penyemprotan, namun sampai berita ini diturunkan, belum juga ada yang dating melakukan penyemprotan dari petugas di Dinas Kesehatan. “Kong kapan dang dorang mo datang?, ato kurang mo datang kalo torang so KO samua,” ketus sejumlah warga dengan nada kesal.

Sementara itu seorang tenaga Kesehatan di desa Makalisung, Maya ketika dikomfirmasi mengenai virus ini membenarkan, bahwa sekitar 60 persen hingga 70 persen warga Makalisung sudah terjangkit virus ini. “Kita so sempat kase obat pa dorang yang sakit, namun ada banyak yang pergi berobat di desa tetangga, bahkan ada yang ke Manado karena mereka mau pengobatan ini dilakukan dengan penyuntikan,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Minahasa dr Tineke Sumual, ketika dimintai keterangan melalui telpon selulernya mangatakan, kalau penanggulangan virus ini sudah sementara dilakukan, bahkan kami akan melakukan pengasapan atau fogging. “Sebenarnya fogging tersebut sudah dilakukan beberapa waktu lalu, namun cuaca tidak mendukung karena hujan. Jadi torang ada tunda dulu,” tukas Sumual yang juga adalah istri tercinta seorang wakil rakyat ini. (raynold)

DAK & DPPIP Dikpora Mitra Disosialisasikan

RATAHAN, Swara Manadonews—Sosialisasi Program Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Percepatan Pembangunan Infrstruktur Pendidikan(DPPIP) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) yang mencapai Rp 18 Miliar itu, dilaksanakan di kantor Dikpora dengan pembicara Kabid Pendidikan Dasar menengah Drs Ferry Pelealu.

Pelealu memaparkan berbagai kebijakan DAK dan DPPIP yang untuk tahun ini dikerjakan oleh pihak ketiga. Dalam hal ini pihak Kontraktor berkerja sama dengan pihak Kepala Sekolah dan semua element pendidikan.

Dalam kesepatan tersebut, diberikan waktu untuk tanya jawab menyangkut masalah pekerjaan proyek. Sem Tampinongkol mempertanyakan, untuk antisipasi masalah hukum atas proyek tersebut, seperti yang terjadi di beberapa daerah dan beberapa sekolah. Dimana Kepala Sekolah dan pimpinan proyek tak sepaham dengan detil masalah-masalah penggunaan, bahan proyek seperti besi dan kayu, serta jenis bahan. Sehingga antara Kepala Sekolah dan Pimpro saling lempar tanggung-jawab, bahkan yang terjadi proyek tak dapat diselesaikan dengan baik.

Seorang pria dengan kemeja bentenan mengacungkan tangannya saat moderator dari Dikpora Mitra memberikan kesempatan untuk bertanya. "Pernah terjadi di desa Molompar, pihak sekolah harus berurusan dengan kepolisian masalah DAK, lantaran ketidaksesuaian kinerja dengan pihak kontraktor, " ungkap Sem Tampinongkol selaku kepala SMPN 1 Ratahan.

Juara 1 Kepala Sekolah berprestasi tingkat provinsi ini, kemudian mengingatkan agar pihak sekolah dan pihak kontraktor duduk bersama sebelum pengerjaan dilakukan. "Jadi kalau sebelumnya disepakati menggunakan besi, maka janganlah di ganti dengan kayu atau bahan lain, hal ini akan memudahkan proses pertanggung-jawaban lainnya,"  tandas Tampinongkol.

Moderator dari pihak Dikpora tak lain adalah Ferry Pelealu yang kemudian memberikan tanggapan dan mempersilakan peserta lain untuk memberikan pertanyaan ataupun tanggapan lainnya.
Terjawab dari sosialisasi ini adalah pihak sekolah yang mempertanyakan perbedaan pengelolaan tender yang dilakukan oleh swakelolah dari sekolah dan pihak kontaraktor. Dijelaskan mekanisme tahun lalu, dimana pengelolaan DAK dilakukan oleh sekolah, bisa menghemat dana sekaligus meningkatkan kualitas yang ada.

"Tahun lalu kala swakelola, jika anggaran untuk dua ruangan, bisa kita gunakan untuk lima ruangan, karena penghematan tenaga yaitu para orang tua murid yang melakukan pekerjaan. Tapi kalau sekarang ditenderkan mana mungkin pihak ketiga bisa membangun lebih dari kesepakatan," ungkap seorang kepala sekolah.

Pelealu memastikan perbedaan mekanisme penggunaan DAK dari pihak sekolah dan pihak ketiga ini sekaligus akan di evaluasi tahun kedepannya. "Nantinya akan dievaluasi mana yang lebih baik, apakah pihak sekolah atau pihak ketiga, karena inti penggunaan dana adalah laporan," tandas Pelealu.

Kadikpora Mitra Ir D Moody Rondonuwu MT, menekankan komitmen para pejabat sekolah untuk pengerjaan tender yang akan dilakukan pihak ketiga. "Perbedaannya dengan tahun lalu adalah pihak sekolah yang melaksanakan pengerjaan rehab, kalau sekarang pihak ketiga, perbedaan ini hendaknya membuat pihak sekolah lebih meningkatkan pengawasan," terang Rondonuwu.

Dosen Fakultas Teknih Unsrat ini, mengingatkan berbagai pihak terkait mengenai pengawasan berlapis untuk realisasi DAK ini. "Selain pihak sekolah ada pihak ketiga yang akan melakukan pengerjaan sesuai dengan spek, sesuai dengan volume diawasi oleh Pejabat Pembuat Komitmen sekaligus tim teknis pemeriksa, " pungkasnya. (otnie) 

Bulan Disiplin di Mitra, PNS Kurang Disiplin

Hasil Sidak Ditemukan Kehadiran tak Sampai 25 Persen

RATAHAN, Swara Manadonews—Cara kerja mayoritas PNS di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) yang tak suka bangun pagi dan selalu terlambat masuk kantor. Bahkan kesadaran para PNS yang sangat minim ini disesalkan oleh Kepala BKDD Mitra, Robby Ngongoloy MSi.

Kepada sejumlah wartawan di kantornya baru-baru mengatakan, Inspeksi Mendadak  (Sidak) bersama Inspektorat dan Polisi Pamong Praja. Hasilnya berbanding terbalik dengan bulan disiplin, yang dicanangkan Pemkab Mitra baru-baru ini.

"Kami melakukan sidak sejak 07.45 Wita dan belum semua PNS ada di tempat, ada yang apel ada yang tidak, bahkan ada SKPD yang kehadirannya tak sampai 25 persen," ujar Ngongoloy.

Sidak ini lanjut Mantan Kaban Inspektorat Mitra, dibagi menjadi 4 tim dan langsung melakukan penyusuran ke semua kantor instansi. Hasil sidak ini akan langsung disampaikan ke Bupati Mitra Telly Tjanggulung. "Kami akan melaporkan secara langsung kepada Bupati terkait kinerja PNS termasuk nama-nama pejabat yang absen selama bulan berjalan ini, semoga PNS lebih sadar dan profesional," tandas Ngongoloy.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mitra Drs Fredy F Lendo mengatakan, bulan disiplin ini untuk mendidik PNS agar supaya PNS dapat bekerja sesuai dengan jam kerja, sehingga apabilah ditemukan ada PNS yang kurang dari jumlah jam kerja, maka PNS tersebut akan dikenakan sangsi TGR,” ujar Lendo yang kesehariannya tiba dikantor jam 08.00 Pagi dan nanti pulang kantor sekitar jam 19.00 wita, bahkan kadang-kadang sampai larut malam.


Senada dengan BKDD, Kepala Inspektorat Mitra melalui Sekretaris Dra Grace Lintong MPd, juga meminta PNS Mitra harus lebih disiplin. “Pokoknya pling parah ada SKPD tertentu yang hanya dihadiri oleh beberapa orang pegawai saja," pungkas mantan Sekretaris Diknaspora Mitra ini. (otnie) 

Pemkot Ziarah & Tabur Bunga Peringati HUT ke-20

Lomban : Ini Bentuk Penghargaan Pemerintah Atas Jasa Mereka

BITUNG, Swara Manadonews—Di ulang tahun ke-20 kota Bitung yang tepatnya pada tanggal 10 Oktober 2010, pemerintah Kota Bitung melaksanakan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah ziarah dan tabur bunga ke makam mantan walikota Bitung.

Kegiatan ziarah di mulai pagi hari pukul 08.00 wita, pada Jumat 8 Oktober lalu, di pimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Bitung Max J Lomban SE MSi didampingi ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Bitung Dra Khouni Lomban Rawung MSi, bersama para kepala SKPD yang hampir semua hadir.

Ziarah di mulai di makam almarhum Wempie A Worang Mantan Walikota Administratif Bitung periode 1974 - 1979 yang juga Walikota Bitung pertama yang kala itu masih administratif, pekuburan itu terletak di desa kauditan I kecamatan Kauditan Minahasa Utara. Di tempat itu, rombongan diterima oleh Anak Almarhum yakni Anna Worang, Lintje Worang, dan Corneles Worang.
Selanjutnnya Sekretaris Kota Bitung Max J Lomban SE MSi langsung memimpin penghormatan, doa dan tabur bunga yang diikuti oleh para pengunjung dan para kepala SKPD.

Selanjutnya Rombongan pemerintah kota Bitung menuju di Pekuburan Umum Maumbi Minahasa Utara, tepatnya di makam almarhum Milton Kansil mantan walikota Bitung periode 2000-2005. Disini rombongan di jemput langsung oleh istri mendiang almarhum Ny Kansil Moningka. Kemudian Sekretaris Kota memimpin upacara penghormatan atas jasanya membangun kota Bitung.

Menurut Lomban, kegiatan ziarah ke makam para mantan walikota Bitung merupakan bentuk penghargaan pemerintah atas berbagai karya, jasa dan pengabdian yang telah mereka lakukan bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. “Oleh sebab itu bertepatan dengan hari ulang tahun kota Bitung yang ke-20, di samping berbagai kegiatan perlombaan kami lakukan, tetapi juga sebagai penerus bangsa terutama penerus masa depan kota Bitung berkewajiban untuk menghargai jasa para pejuang pembangunan yang telah mendahului kita. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan,” ungkap Lomban yang juga Calon Wakil Walikota Bitung yang berpasangan dengan Incumbent Hanny Sondakh. (dewi)

Kansil : Pemuda Sebagai Motivator bagi Kemajuan Jemaat

Dari Konsultasi Pemuda Sinode GMIM

PASAN, Swara Manadonews—Kehadiran wakil gubernur Sulut Djaohari Kansil pada Konsultasi Pemuda Sinode GMIM 2010 bertempat di Sidang Imanuel Tolombukan Pasan Minahasa Tenggara, sejak Jumat (7/10) hingga Minggu (10/10), memberikan pencerahan bagi para pemuda yang hadir pada pelaksanaan tersebut.

Mantan Kadiknas Sulut ini memberikan 4 poin penting bagi kelangsungan hidup berjemaat yang sekaligus mendukung roda pemerintahan.

Karakter adalah modal dasar kemajuan seseorang terlebih para pemuda yang memiliki peran besar dalam pembangunan. Semangat untuk berdiri  teguh dan jangan loyo, atas dasar Alkitab dan bukan kemajuan jaman.

"Selain karakter dan semangat, poin ketiga adalah menjadi garam dan
Jadilah garam dan terang dunia bagi para pemuda narkoba dan seks bebas harus dijauhi," ujar Kansil.

Poin terakhir adalah peran pemuda sebagai motivator sekaligus fasilitator bagi kemajuan jemaat yang mendukung arah pembangunan.

"Pengembangan potensi dan karakter sekaligus akan menciptakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan program GMIM untuk memberdayakan ekonomi jemaat," tukasnya.

Mengambil tema Tuhan itu baik kepada semua orang, rapat ini dihadiri 877 Jemaat perwakilan gereja GMIM di Sulut, 3 orang dari 100 Wilayah dan tersebar di 7 Kabupaten Kota di Propinsi Sulut dengan jumlah peserta diperkirakan lebih dari 1.392 orang.

Wakil bupati Mitra Jeremia Damongilala menyampaikan, kebanggaan sekaligus harapannya bagi para pemuda di acara ini. "Pemuda yang berperan di bidang sosial, budaya dan politik pada semua arah sangatlah membanggakan," ujar mantan Ketua Pemuda Sinode GMIM tahun 1980-an.

Sedangkan Ketua pemuda Sinode GMIM Billy Lombok juga menyampaikan harapan sekaligus tekad untuk pelaksanaan acara ini. "Kita semua pemuda GMIM diberikan energy dan semangat untuk memuliakan nama Tuhan, pemuda GMIM harus dan selau bertumbuh sebagai organisasi kepemudaan yang baik dan mempunyai cita-cita tinggi untuk melakukan yang terbaik bagi Tuhan,"tandas Billy.

Konsultasi Pemuda Sinode ditutup

Sejak jumat pekan lalu Rapat Konsultasi Pemuda Sinode GMIM yang telah dibuka oleh Wakil Gubernur Sulut Drs Djouhary Kansil MPd telah berlangsung dengan aman serta menghasilkan beberapa pokok program pemuda GMIM yang harus diimlementasikan kepada semua jajaran pemuda GMIM.
Disemua aras pelayanan, seperti masukan dari Pnt Drs Djouhary Kansil MPd. Pemuda GMIM Harus Profesionalisme, kecerdasan, ketrampilan yang semuanya itu berinti pada kompetensi. Selanjutnya Pemuda GMIM harus memiliki etos kerja, kerja adalah amanah, kerja adalah panggilan tugas dan kerja adalah aktualisasi, kerja adalah Ibadah, kerja adalah seni dan kerja adalah kehormatan serta kerja adalah pelayanan.

“Pemuda GMIM harus mempunyai komitmen pembaharuan, bukan hanya mampu berteriak "Revormasi" tetapi tidak membawa pembaharuan, revormasi dapat mengubah perjalan program, tetapi harus diketahui bahwa pembaharuan yang kita programkan bukan untuk revormasi karena Revormasi artinya kembali ke-Vormasi semula, (Re=Kembali-Vormasi=Barisan=Program=Ajaran, red),” tuturnya.

Peserta dari Kalelondey Robby Lumi kepada Swara Manadonews, mengatakan ajang konsultasi ini akan membawa perubahan dalam program pemuda GMIM ke depan. Sebab dengan hasil yang kita sepakati bersama akan menjadikan Pemuda GMIM mampu berbicara di tingkat nasional.

Ketua Harian Panitia pelaksana Pnt Jonly Ampou SIK mengatakan, semua hasil konsultasi pemuda di Pasan-Liwutung ini, akan dijabarkan dalam program umum pemuda melalui jemaat, setelah ditetapkan dalam forum sinodal. “Yang pasti pemuda GMIM ke depan akan diperhitungkan dalam ajang pengambilan kebijakan daerah,” punkasnya. (otnie) 

PANTAS Semakin Sulit Terbendung

Nyatakan Dukungan Resmi

AMURANG, Swara Manadonews—Pasangan PANTAS (Tetty Parntu-Sonny Tandayu) yang diusung Partai Golkar Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), semakin sulit terbendung, pada hajatan Pemilukada putaran ke dua pemilihan bupati Minsel. Hal ini di tandai dengan bertambahnya dukungan dari beberapa partai yang secara resmi mendukung pasangan ini.

Aula Century dan ratusan masa menjadi saksi ketika Calon Bupati Minahasa Selatan Ir Farry Liwe, yang tak lolos putaran kedua dan ketua Partai Demokrasi Pembaruan, yang secara tegas menyatakan dukungan mereka terhadap pasangan ini.

“Figur birokrat bukan harga mati bagi seorang Kepala Daerah di Minahasa Selatan, tapi yang terpenting adalah ketulusan hati kepada masyarakat dan ketulusan hati tersebut, cuma ada pada Tety Paruntu dan Pasanganya Sonny Frans Tandayu. Dan saya yakin kedua pasangan ini mampu membawa perubahan di Minahasa Selatan,” tutur Liwe yang juga kandidat bupati pada putaran pertama .

Ditengah ratusan masa yang memadati aula century. Lain halnya dengan ketua DPC PDP Frangky Toloh yang juga mampu membakar semangat ratusan masa untuk pembekalan saksi tersebut, lewat bahasa puitis yang di bawakannya, pada intinya PDP Minsel secara resmi mendukung pasangan PANTAS ini.

Ratusan masa yang hadir langsung meneriakan yel-yel pasangan ini ketika ketua DPC PD Jhon Sumual yang juga wakil ketua DPRD Minahasa Selatan menyatakan dukungan secara resmi kepada ke dua pasangan ini “Ada hal yang menarik kenapa kami menyatakan dukungan terhadap pasangan ini. Karena bagi kami, pasangan ini memang Pantas untuk kami dukung. Sebab bukan hanya dukungan, tapi kami pengurus dan kader yang ada di Minahasa Selatan, sesuai instruksi dari Ketua Umum DPP PD harus bekerja keras demi memenangkan figur yang dekat dengan rakyat ini,” ujarnya, yang akrab disapa JOS ini, yang langsung mendapat respon dari peserta yang hadir dengan teriakan, “hidup PANTAS memang pantas mo jadi bupati.” (drims)