Senin, 26 Juli 2010

Mamuaja Buka Bintek Linmas


MANADO, suara manadonews (26/07/2010)Penjabat Walikota Manado Drs Robby Mamuaya pagi ini membuka bimbingan tehknis  bagi anggota LINMAS yang akan bertugas di tempat pemunggutan suara pada pelaksanaan pemilukada walikota dan wakil walikota serta gubernur dan wakil gubernur  pada tanggal 3 Agustus nanti, kegiatan ini akan di laksanakan selama tiga hari.
Robby mengharapkan para anggota petugas linmas agar dapat mengikuti pelatihan ini dengan sebaik-baiknya agar dapat melaksanakan tugas nanti pada tanggal 3 Agustus dengan baik dan benar, karena menurut Mamuaya linmas adalah penjaga keamanan yang paling depan di masyarakat dalam pengamanan pada pemilukada nanti.
Tiap Tempat pemungut suara akan di jaga oleh dua orang linmas dan akan di back up oleh seorang polisi.
Yang membawa materi dalam acara bimbingan teknis kali ini adalah ketua Panwas Manado Sonny Pangkey dan anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Manado Marten Tombeg divisi penyelenggaraan pemilu serta dari kesbangpol.
Kepala Kesbangpol Linmas Manado Frangky Mewengkag menjelaskan maksut kegiatan bimbingan tekhnis bagi  linmas adalah untuk menambah wawasan serta pengetahuan untuk bagaimana melaksanakan pengamanan pilkada nanti serta mengerti tugasn dan tanggung jawabnya dalam membantu KPPS.(*/denny)

DPRD Tanah Datar Belajar Wisata di Manado


MANADO, suara manadonews (26/07/2010)Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat (Sumber) mengunjungi Manado untuk mempelajari pengelolaan kepariwisataan dan kependudukan, selama tiga hari.





"Pada dasarnya kabupaten Tanah Datar dan Kota Manado itu memiliki banyak kesamaan dan sama-sama juga menjual pariwisata, tetapi kami mau tahu bagaimana cara pemerintah Manado mempromosikan wisatanya," kata Ketua DPRD Tanah Datar Zuldafri Dharman di Manado, Senin. 

Zuldafri Dharman mengatakan dalam kurun dua tahun terakhir, Manado menjadi sangat maju dalam kepariwisataan ditandai dengan banyaknya iven berskala internasional yang digelar di Manado karena itu mereka memilih studi banding ibukota Sulawesi Utara ini. 

Bahkan Tanah Datar akan mengadopsi mekanisme pemerintah Manado mempromosikan wisata sebab hal tersebut yang belum tergarap dengan maksimal di daerah mereka, dengan demikian ia berharap mereka bisa mengandalkan pariwisata untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Selain itu Zuldafri juga mengatakan mereka juga mempelajari penataan kependudukan di Manado mulai dari pencatatan sipil sampai kepada pelayanan kepada masyarakat kota. 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Manado Ferry Soetanto yang menerima para wakil rakyat dari Tanah Datar itu menjelaskan upaya pemerintah untuk memajukan pariwisata di Kota Manado. 

"Kami menata infrastruktur yang ada mulai dari jalan, jembatan hingga penerangan supaya para tamu yang berkunjung ke Manado terutama wisatawan baik lokal, nusantara maupun mancanegara betah dan terus datang ke kota ini," kata Soetanto. 

Soetanto juga mengatakan gelaran konferensi kelautan dunia (WOC) dan CTI Summit hingga Sail Bunaken yang digagas gubernur Sulawesi Utara Sinyo Sarundajang menjadi salah satu nilai tambah Manado di dunia, hingga jadi salah satu dari lima kota tujuan wisata di Indonesia. 

Mengenai kependudukan dan pencatatan sipil, kepala Dinas Kependudukan dan catatan sipil Evans Steven Liow mengatakan dalam tahun 2010 sudah dua kali menggelar kawin massal di Manado, untuk memperjelas status kependudukan warga kota yang tak sah secara hukum. 

Setelah menggelar kawin massal pemerintah juga memberikan akta lahir gratis serta Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada warga Manado yang miskin supaya terdata dengan jelas oleh pemerintah.

Evan Steven Liow juga menjelaskan penduduk Manado hingga bulan Juli 2010 tercatat sebanyak 467 ribu jiwa, dan akan divalidasi lagi pada akhir bulan.(*/denny)

KPU Manado Mulai Lipat Surat Suara

MANADO, suara manadonews (26/07/2010)Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Manado mulai melakukan pelipatan surat suara di ruang serba guna kantor KPU Manado, "Pelipatan surat suara tersebut melibatkan kelompok kerja (Pokja) serta komisioner yang ada di KPU Manado bahkan warga Manado namun diperiksa lebih dulu," kata ketua KPU Manado Conny Palar di Manado, Senin (26/7). 

Palar menjelaskan warga yang dilibatkan untuk melipat kertas suara tersebut berjumlah 25 orang dan dibayar perlembar dan diwajibkan menyelesaikan pelipatan kertas suara tersebut dalam wamtu tiga hari, setelah selesai dilipat maka suara akan didistribusikan ke semua sembilan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang ada di kota Manado untuk diteruskan ke Panitia Pemungutan Suara (PPS), paling lambat satu hari sebelum waktu pencoblosan. 



Sementara undangan sudah disalurkan ke seluruh PPK karena harus ditandatangani oleh seluruh ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sebelum disebarkan kepada para pemilih yang ada di Kota Manado. 

Ketua bidang pengawasan dan penindakan Panitia pengawasan Panitia pengawas (Panwas) pemilihan Kepala daerah (Pilkada) Manado Sony Pangkey mengatakan pihaknya sudah memantau pelipatan surat suara yang melibatkan warga sekitar.





















Dari pemantauan secara langsung tersebut Pangkey mengatakan semua proses masih berjalan sesuai jalurnya dan tidak ada kejanggalan yang ditemukan, sebab terus mendapat pengawasan ketat dari staf KPU Manado. 
"Apalagi setiap orang yang masuk diperiksa dengan ketat, dan polisi berjaga satu kali 24 jam, jadi kemungkinan terjadinya kebocoran juga sangat kecil, dan menurut laporan KPU juga memeriksa setiap pelipat kertas setiap kali selesai untuk menjaga kehilangan atau dicurinya kertas suara," kata Pangkey.

Sementara Kepala Badan Kesatuan bangsa politik dan perlindungan masyarakat (Kesbangpolinmas) Manado Frangky Mewengkang mengatakan proses pelipatan surat suara tersebut ada dalam kewenangan KPU Manado. "Tahapan tersebut memang melibatkan masyarakat, dan kami yakin KPU mengawasinya dengan ketat supaya tidak ada hal-hal diluar kendali yang terjadi, pemerintah mendukung semua langkah KPU agar bisa menyelenggarakan Pilkada yang berkualitas," kata Frangky Mewengkang.(*/denny)

Astaga !! Honorer Mendadak Jadi PNS di Mitra

MTCW Minta Pelaku Diusut Tuntas


RATAHAN, suara manadonews (26/07/2010)— Dua honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Pemkab Mitra), masing-masing berinisial MT dan RM diduga belum mengikuti prosedur penerimaan CPNS. Anehnya, kedua honorer tersebut kini sudah resmi menjadi PNS di Mitra. Dari sumber yang tak ingin namanya  dipublikasikan, dua honorer tersebut sudah mengantongi Nomor Induk Pegawai (NIP), SK bahkan daftar gaji, padahal diketahui mereka tak mengikuti penerimaan CPNS.

"Kami melihat langsung bukti SK dan daftar gaji. Kalau memang benar mereka  berdua sudah menjadi PNS itu harus dipertanyakan karena mereka tak mengikuti prosedur," ujar sumber yang juga honorer. Dia meminta Pemkab untuk buka mata dan menjelaskan, mengapa ada honorer yang belum mengikuti prosedur tapi sudah ditetapkan jadi PNS. Sumber itu pun mengatakan, dua oknum honorer tersebut sudah bekerja di Pemkab Mitra sejak 2008. “Dan yang kami tahu, mereka tidak mengikuti seleksi CPNS,” tandasnya.

Ketika dikonfirmasi wartawan, Plt Sekretaris Daerah Mitra, Drs Freddy F Lendo membantah hal tersebut. Bahkan mengatakan tak pernah ada kasus seperti itu di Mitra. "Semua PNS yang ada di Mitra ditetapkan berdasarkan aturan yang berlaku, tak mungkin  ada yang tak ikut prosedur karena penetapan CPNS dan PNS bukan saja kewenangan  Pemkab sepenuhnya tapi ada campur tangan Pemerintah Pusat," ujar Lendo.

Hal senada diungkapkan, Kabag Humas Mitra David Lalandos AP. "Tak ada yang seperti itu, yang saya tahu kedua honorer yang dimaksud masih belum berstatus PNS, hingga sekarang mereka masih tercatat sebagai staf honor Pemkab Mitra,” ujar Lalandos.

Menurutnya sangat berbahaya jika tanpa prosedur sudah ditetapkan sebagai PNS, karena harus melewati berbagai proses yang tak mudah. “Kami pastikan berita tersebut tak benar, silakan kroscek ke oknumnya," tambah Lalandos.

Sementara, kedua honorer bersangkutan saat ingin dimintai keterangan tak berada di tempat. "Informasi ini akan kami usut," pungkasnya.

Sementara Aktivis Minahasa Tenggara Coruption Watch (MTCW) Jefry Oding Rantung menyorot masalah ini, menurutnya, kejadian ini bisa menjungkir balikkan mekanisme hukum dan berpotensi merusak tatanan perundang-undangan, dalam hal perekrutan CPNS. MTCW juga meminta Plt Sekda Mitra Drs Freddy Lendo, menindak oknum-oknum yang sangat berani melakukan hal itu. “Pokoknya kami minta Pak Sekda menindak tegas oknum-oknum yang telah melakukan tindak pidana tersebut, jika itu memang benar,” pungkasnya.  (*/otnie)

Lima Negara Meriahkan ToF

MANADO, suara manadonews (26/07/2010)—Lima negara yakni Rusia, Vietnam, India, Malasia dan Korea Utara, masing-masing memamerkan ciri khas negaranya dalam kendaraan hiasan bunga segar pada turnamen bunga (Tournament of Flowers/ToF) Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut).

"Kehadiran lima negara tersebut bukan hanya menambah semarak turnamen tahunan tersebut, tetapi juga sebagai daya tarik pariwisata ke Tomohon dan Provinsi Sulut pada umumnya," kata Walikota Tomohon, Jefferson Rumajar di sela-sela turnamen yang disaksikan ribuan pasang mata di Tomohon, Jumat (24/7) pekan lalu.

Dalam turnamen tersebut, Rusia tampil dengan hiasan bunga berbentuk beruang salju dan bangunan Kremlin yang sangat terkenal, membuat ribuan pasang mata terkagum-kagum  menyaksikan pawai hias kendaraan bunga kendati di bawah guyuran hujan lebat.

Sementara Malaysia tampil dengan kendaraan dengan latar masjid dan bunga sepatu yang menjadi salah satu ciri kas negara tersebut. Korea Utara tampil dengan kendaraan berbentuk angsa raksasa serta tampilan buah segar produksi petani negara Asia tersebut, sementara India dengan rancangan gedung Taj Mahal makam tua abad-16 serta gasebo.

Vietnam memukau dengan hiasan bunga segar berbentuk Pady Cab yang melambangkan semangat kerja dengan ikon seorang petani dengan kuat menarik pedati.

Selain kelima negara tersebut, 76 kota di Indonesia ikut menampilkan berbagai ciri khas daerah masing-masing dalam bentuk hiasan bunga pada kendaraan hias yang berjalan menyusuri jalan utama di Kota Tomohon. Provinsi Sulut, menampilkan kendaraan dengan hiasan komoditi unggulan cengkih, pala dan kelapa sebagai andalan penghasil pendapatan bagi masyarakat daerah ini.

Kepala Subdit Direktorat Jenderal Pengembangan Distanisi Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan, Winarno Sujas, mengatakan, Tomohon merupakan contoh daerah di Indonesia yang berhasil mengembangkan kekhasan daerah guna pengembangan pariwisata ke depan. "Setiap tahun wisatawan akan datang seperti halnya tahun ini, karena mereka ingin menyaksikan festival yang begitu menawan, untuk itu perlu ditingkatkan pelaksanaannya di tahun-tahun mendatang," tandas Winarno.

Turnamen bunga tahun ini, dirangkaikan dengan pemilian ratu bunga yang diikuti 82 peserta dari seluruh Indonesia. (***)

Testimoni Tanggapan Terhadap Pernyataan SHS dan CHOEL

DR ELLY ENGELBERT LASUT ME (Disalin Sesuai Dengan Tulisan Tangan)

MANADO, suara manadonews (26/07/2010)1. Pernyataan SHS sebagai Gubernur sangat Saya hargai, namun perlu juga saya ingatkan soal kejujuran dan fakta bersama bahwa “Saya belum memiliki pasangan Cawagub dan jika pasangan SHS-E2L pasti langsung lantik” adalah ungkapan SHS dalam pertemuan Saya dengan beliau setelah penyampaian Choel Malaranggeng tentang 3 opsi tsb, diruang VIP Guest House Bandara Pemprov Sulut (tempat pertemuan khusus tersebut atas permintaan SHS), jadi tindak lanjut pertemuan saya dengan Choel. Awalnya saya diajak bertemu Sdr Choel dgn 3 opsi, kemudian dilakukan per telepon yang terus menerus meminta Saya untuk tidak maju sebagai Cagub, dengan ancaman akan dipenjarakan. Dalam dunia informasi seperti ini, yang dapat mendengarkan kembali pembicaraan pertelepon Saya harap dapat membuktikan 2-3 kali telepon sdr Choel dengan nada ancaman tersebut. Namun dalam rapat dengan Choel M. Saya dapat menghadirkan dua orang saksi yang mendengarkan secara langsung 3 opsi ancaman itu jika diperlukan.

2. Nasib saya sebagai Bupati Talaud, bergantung pada kebaikan sdr. Choel M dan SHS jika mau menuruti permintaan mereka untuk tidak maju sebagai Cagub. Jika ditelusuri dalam pembicaraan pertelepon Saya yakin itu dapat ditemukan dalam pembicaraan No. HP 08114305979 (E2L) dan No. HP 0811318800 milik saudara Choel Malaranggeng pada bulan Februari akhir – Maret.

3. Ancaman terbuka dari SHS terhadap Saya disampaikan 2 minggu sebelum Saya dengan pihak Kejaksaan terangkat, yaitu penyampaian langsung pertelepon dari SHS pada bulan Desember akhir kepada sdr Jimmy R Tindi yang membuka speaker phone dan didengarkan oleh 7 orang termasuk saya dengan kata-kata al : “akan melibas dan mo kase rata pa ngana pe bos Jimmy.!” dan dilanjutkan dengan meminta sdr. Jimmy mengambil “honornya” di Pemprov Sulut. Pembicaraan itu kami dengarkan langsung secara terbuka saat kami 7 orang ada di Hotel Sedona. Kurang lebih 2 minggu setelah itu pihak Kejati menyampaikan akan membongkar “Kasus besar” di Sulut yang ternyata adalah Saya. (***)