Selasa, 07 September 2010

Sedikitnya 172 Guru di Mitra Dapat TPG

Kecipratan Rp2,4 M, Tiap Guru Terima Rp 13,9 Juta  
  
Guru di Mitra Terima TPG
RATAHAN, Swara ManadonewsSebanyak 172 guru di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) yang telah disertifikasi tahun 2007-2008, Selasa (07/9) mulai dicairkan. Mereka, akan menerima Tunjangan Profesi Guru (TPG) untuk lima bulan terhitung bulan Januari-Mei. Masing-masing guru, akan menerima sekitar Rp13,9 juta.

Menurut Plt Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Mitra Ir D Moody Rondonuwu MT, pencairan dana sertifikasi ini belum sepenuhnya enam bulan seperti yang dijanjikan. “Harusnya enam bulan. Ternyata dana yang dikirim pemerintah pusat itu belum cukup,” ujarnya.

Lebih lanjut kata Mantan Dosen Arsitektur Fakultas Tehnik Unsrat Manado ini,  guru TPG di Mitra tak perlu khawatir, hak mereka pasti akan dibayar sepenuhnya pada penerimaan tunjangan profesi sertifikasi semester berikut. “Saat pembayaran semester II, guru akan menerima sebanyak 7 bulan tunjangan, yakni bulan Juni hingga Desember 2010,” tandas Rondonuwu, yang juga Kabag Pembangunan Pemkab Mitra.

Menurut Rondonuwu, hal tersebut terjadi karena dana yang dikirimkan pemerintah pusat hanyalah Rp2.4 Miliar, sedangkan dana yang diperlukan pihaknya untuk membayar tunjangan 172 guru sertifikasi tahun 2007-2008 sebanyak Rp2.6 Miliar. “Kami sudah menghubungi pemerintah pusat, dan sesuai dengan petunjuk mereka, pembayaran tunjangan bisa dilakukan untuk lima bulan, yakni Januari-Mei 2010,” tukasnya, sembari menambahkan, pemerintah pusat kembali meminta Dikpora Mitra untuk melakukan pengajuan data guru sertifikasi. “Jadi bulan November pencairan semester II, saya berharap teman-teman guru bersabar,” pungkasnya. (*/otnie)

Dishub Minsel Belum Miliki Ijin Pelayaran

Terancam Tak Dapat Beroprasi

Ilustrasi : Pelabuhan Perikanan
AMURANG, Swara ManadonewsGonjang ganjing soal pemanfaatan pelabuhan perikanan di Kabupaten Minsel, akhir-akhir ini sering disorot warga Minsel. Pasalnya program pengadaan pelayaran Minsel–Balikpapan jadi salah satu program unggulan yang sering di jual pasangan Bupati dan wakil Bupati pilihan rakyat pertama RML-VT ke publik, namun ironisnya hingga kini program tersebut tak kunjung terealisasi.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Max Karouw SH melalui Sekretaris Dishub Minsel Drs Nico Wayong saat dimintai keterangannya mengatakan, bahwa pihaknya telah berupaya untuk mendatangkan Kapal Verri untuk beroperasi di pelabuhan yang berlokasi di Kelurahan Kawangkoan Bawah, kompleks Mobongo tersebut. Namun masih tersendat.  “Memang selain Dermaga TPI tersebut belum memadai, fasilitasnya-pun belum rampung,” ujar Wayong.

Lanjut dia, tak hanya itu, ijin pelayaran dari Kementerian Perhubungan, hingga kini belum keluar. “Walaupun demikian, publik harus tahu bahwa proyek pelabuhan itu dikelola oleh Provinsi Sulut, dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN. Akan tetapi kami tetap akan berupaya menanggapi setiap keingintahuan masyarakat,” kunci Wayong terkesan mengelak. (drim's)

Pencurian Cengkih Pakai Sepeda Motor Jadi Trend Baru

Warga Desa Wiau Lapi Gelar Jaga Malam

Cengkeh kering seperti ini jadi sasaran pencuri
TARERAN, Swara ManadonewsAksi pencurian cengkih semakin merajalela bahkan sudah menjadi momok bagi masyarakat di Kecamatan Tareran. Hal ini telah beberapa kali terjadi, bahkan aksi tersebut bisa di kategorikan nekat. Pasalnya pelaku hanya menggunakan sepeda motor, namun mereka mampu menggasak cengkih yang telah kering milik masyarakat. Disinyalir dengan sepeda motor ini mereka bisa masuk sampai ke lorong atau gang yang kecil dengan leluasa.

Untuk mengantisipasi kejadian selanjutnya, kini masyarakat yang ada di desa Wiau Lapi dan Wiau Lapi Barat Kecamatan Tareran, mulai melakukan Jaga malam secara bergilir di setiap jaga, yang diprakarsai oleh hukum tua kedua desa ini. Seperti diketahui kedua desa tersebut merupakan salah satu sentra produksi cengkih di kecamatan Tareran.

Salah seorang tokoh masyarakat Wiau Lapi Fian Pangkey SH menyambut positif apa yang dilakukan oleh masyarakat kedua desa, menurut Pangkey dengan cara seperti ini mudah-mudahan akan meredam aksi yang tidak terpuji yang di lakukan oleh orang yang hanya mau merugikan orang lain alias pencuri.

Hal senada dikatakana Rein Soputan tokoh pemuda desa Wiau Lapi Barat, menurutnya jaga malam ini, tujuannya untuk kepentingan bersama dan untuk mengantisipasi pencurian tersebut. Untuk itu ia berharap, seluruh masyarakat dapat berperan aktif karena aksi yang neresahkan masyarakat ini tidak dapat di tolelir, ungkapnya. (drim’s)