Rabu, 28 Juli 2010

Tombeng Optimis Menangkan SHS-BERHASIL

Bisa Raih 35 persen di Minahasa

TONDANO, suara manadonews (28/07/2010)—Proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara memasuki tahapan klimaks. Oleh sebab itu beragam strategi selalu ditunjukkan oleh tim pemenangan guna memenangkan calonnya.

Menurut Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Kabupaten Minahasa, Denny Tombeng kepada Suara Manadonews kekuatan massa demokrat yang ada di kabupaten Minahasa akan dimaksimalkan, hingga ke seluruh pelosok desa. Menurut Tombeng, hal ini dilaksanakan karena ingin memenuhi target pemenangan, Sinyo Harry Sarundajang-Djauhari Kansil (SHS-BERHASIL) untuk kabupaten Minahasa sebanyak 35 persen. “Kita akan all out untuk memenangkan pasangan ini, oleh sebab itu mesin partai akan kita manfaatkan secara maksimal,” kata politisi yang disebut-sebut sebagai calon Walikota Langowan.

Lanjut Tombeng, pasangan SHS-BERHASIL masih terlalu tangguh untuk calon lainnya apalagi di wilayah Dapil 4 Kabupaten Minahasa yang menjangkau wilayah Kawangkoan, Langowan dan Sonder. Alasannya, untuk wilayah Kawangkoan adalah “markas” SHS, dikarenakan Sarundajang merupakan putra kebanggaan warga Kota Kacang.

Sementara untuk Langowan merupakan massa riil Tombeng yang waktu Pilcaleg beberapa waktu yang lalu, mendulang suara yang sangat fantastis di banding calon lainnya. “Kita akan berupaya sekuat tenaga untuk memenangkan SHS-BERHASIL, mudah-mudahan masyarakat dapat mendukung," ujarnya yang juga turut dibenarkan oleh Benny Bento, Ketua Partai Demokrat wilayah Kombi. (raynold loing)

Tak Kebagian Jata Dana PPIP 2010

Oknum Kades Tulap “Buka Kartu” Tantang Inspektorat

TONDANO, suara manadonews (28/07/2010)—Kucuran danan bantuan Program Pengembangan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) tahun 2010 disinyalir ‘kurang jelas’. Pasalnya, berdasarkan pengakuan salah satu Kepala Desa penerima dana PPIP tahun 2009, Mecky Jacobis dari desa Tulap Kecamatan Kombi Minahasa mengatakan, yang menjadi syarat penerimaan selanjutnya haruslah desa yang pada tahun sebelumnya melakukan dan melaksanakan program PPIP. Sebab sesuai petunjuk pelaksanaan yang tepat dan sudah dievaluasi oleh tim atau Satker dari Provinsi dan pihak Inspektorat kabupaten Minahasa.

Seperti yang dilaksankan oleh Desa Tulap, bahwa untuk pelaksanaan pengerjaan dengan menggunakan dana PPIP tahun 2009, dilaksanakan sesuai peruntukannya. Namun yang menjadi permasalahan Jacobis, mengapa untuk periode tahun 2010, desa Tulap sudah tidak menerima bantuan dana tersebut.

“Untuk tahun 2009 kami menerima dana PPIP tersebut dan buktinya kami mampu menjadi salah satu desa terbaik dalam program ini di kabupaten Minahasa, mengapa untuk tahun 2010 kami sudah tidak menerima?. Padahal bukannya membandingkan dengan desa penerima lainnya, yang pada saat itu belum mengerjakan apa-apa, sementara di desa kami sudah mencapai sekitar 20 persen,” katanya kecewa.

Menurut Jacobis, penilaian itu bukan didasarkan pada pengamatan pribadinya, melainkan lewat pengakuan tim Satker dan pihak Inspektorat yang menjelaskan, bahwa administrasi mengenai pengerjaan lewat dana PPIP desa Tulap sangat baik dan tertib administrasi. Bahkan dengan terbuka, Hukum Tua yang dikenal vokal ini menjelaskan, bahwa dari pencairan tahap pertama dana PPIP tersebut, sepengetahuannya setiap desa memberikan sejumlah uang kepada petugas, sebab dinilai kelancaran, hingga proses administrasi.

“Mungkin dorang (petugas-red) so kase pulang, setelah ada masalah pa kita pe desa,” ujarnya, sembari menambahkan dia menentang pihak Inspektorat dengan nada kesal "bilang Pa Inspektorat, dorang bukang pemeriksa tapi pemeras," kata Jacobis kepada Suara Manadonews baru-baru ini.

Oleh sebab itu Jacobis, sangat mengharapkan kepada pihak Inspektorat kabupaten Minahasa yang berkoordinasi dengan tim Satker Provinsi, agar objektif menilai mana desa yang layak atau tidak layak menerima dana PPIP tersebut. “Karena terus terang kami sangat keberatan, dan syukur ini akan jadi pembelajaran kepada desa-desa yang juga menerima PPIP tahun 2010,” ujar Jacobis.

Lanjutnya, bahwa salah satu oknum Satker dari Dinas PU Provinsi Sulut berinisial RS alias Robby di duga terlibat dalam permasalahan ini. Diketahui dengan dana PPIP tahun 2009 desa Tulap, berhasil melakukan betonisasi jalan sepanjang 300 meter, pembangunan jembatan, dua unit MCK dengan anggaran Rp 250 juta dan dikelola oleh OMS desa Tulap. (raynold)

Sedikitnya 48 Pemilih Dicoret dari DPT

Pemilih di Mitra Capai 76.348

RATAHAN, suara manadonews (28/07/2010)—Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Minahasa tenggara (Mitra), Selasa (27/7) merampungkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Gubernur (Pilgub) 3 Agustus mendatang. Pasalnya, dari data yang diterima, DPT Mitra ketambahan 12 pemilih, dari 76.336 menjadi 76.348. Berubahnya jumpah DPT ini, dijelaskan Ketua KPUD Mitra, Drs Ascke Benu MSi karena dari hasil revisi ditemukan ada beberapa pemilih yang belum terdaftar dan sebagian karena pemilih pemula. “Kami mencoret 48 nama pemilih di DPT sebelumnya dan menambahkan 60 pemilih,” ujarnya. Ditambahkan Benu, revisi tersebut dilakukan merujuk surat edaran yang diberikan KPU Provinsi. “Pokoknya hasil ini sudah valid,” tandasnya.

Nama-nama DPT yang dicoret, menurut Benu dikarenakan mereka sudah tak tinggal di Mitra selain itu ada yang sudah meninggal. “Data ini sudah melewati berbagai tahapan, jadi kemungkinan untuk ada kesalahan sangat kecil,” tukasnya sembari menjelaskan, pihaknya merevisi data melalui validasi dengan panwas, PPK dan PPS, dan diplenokan, Selasa (27/7), dia pun memastikan tak ada pemilih ganda di 245 TPS yang tersebar di Mitra. “Saya berharap hasil  DPT ini bisa diterima semua pihak,” tuturnya.

Sementara itu, masyarakat di lokasi transmigrasi Nazareth Desa Wioi Kecamatan Ratahan Timur, pada Pilgub nanti sudah bisa mencoblos. KPUD menyiapkan 1 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Benu membeberkan, mereka mengambil kebijakan menaruh TPS di sana, karena jumlah pemilih yang cukup banyak, yaitu 245 pemilih. “Saya baru saja mengunjungi Nazareth dan mengecek langsung DPT di sana, semua valid,” tukasnya.

Menurut Dosen Fisip Unsrat ini, warga yang masuk DPT di Nazareth terdiri dari berbagai daerah, baik dari Timor-Timur, NTT, Jember dan warga Mitra sendiri. “Satu TPS dari Wioi dipindahkan ke Nazareth, agar warga disana bisa menyalurkan suaranya tanpa ada hambatan,” kata Benu. Dengan begitu, medan yang paling berat saat penyaluran logistik adalah Nazareth. “Memang lokasinya cukup dekat, tapi jalan yang rusak parah. Ya, kami berharap tak akan menghambat distribusi logistik yang rencananya segerah tuntas,” pungkasnya.  (*/otnie)

125 Unit RS Dibangun Untuk Warga Ex Pengungsi Malut

BITUNG, suara manadonews (28/07/2010)—Warga masyarakat Camp Dembet ex pengungsi Maluku Utara patut berbangga, mengingat dambaan untuk memiliki rumah layak huni terealisasi. Dimana dengan diresmikan pembangunan 125 unit Rumah Sederhana (RS). Peletakan batu pertama yang diperuntukan bagi mereka oleh kepala BPM-PD Sulawesi Utara Ir Heaffrey Sendow, mewakili gubernur dan Sekretaris Daerah Kota Bitung Max J Lomban SE MSi mewakili Walikota Bitung. Disaksikan oleh Tri Budiarjo Direktur Nasional Yayasan Habitat For Humanity dan Koordinator Lapangan Christiano SA Kambey SP.

Pembangunan 125 rumah sederhana ini merupakan bantuan dari Yayasan Habitat for humanity atau yayasan habitat kemanusiaan Indonesia bagi warga ex pengungsi Maluku Utara di Kota Bitung melalui berbagai pertimbangan dan kriteria yang disepakati bersama.

Sekretaris Daerah Kota Bitung Max J Lomban SE MSi dalam mengatakan, menyambut baik pembangunan rumah sederhana bagi warga masyarakat oleh yayasan habitat for humanity di kota Bitung, disertai ucapan terima kasih atas kepeduliannya kepada masyarakat yang mengalami bencana sosial dan yang membutuhkan perhatian. “Oleh sebab itu dengan dibangunnya perumahan ini akan memberikan manfaat yang sangat berarti bagi kehidupan mereka. Karena akan meningkatkan kualitas kesehatan, ekonomi, dan status sosial. Harapannya fasilitas ini akan di manfaatkan dengan sebaik-baiknya demi keberlanjutan untuk anak dan cucu kita,” tandas Lomban. (*/ayu dewi)

Sedikitnya 12.600 Beasiswa di Mitra Mulai Disalurkan

RATAHAN, suara manadonews (28/07/2010)—Sebanyak 12.600 pelajar di Mitra, mulai dari siswa SD hingga mahasiswa, akan menerima beasiswa yang sempat terhambat penyalurannya. Ini disebabkan, Pemkab mulai menyalurkan lewat bank Sulut yang ada di Mitra.

Menurut Plt Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Ir D Moody Rondonuwu MT, beasiswa tersebut sudah berada di bank. Setiap penerima harus mengurus buku rekening. “Setelah itu bisa langsung mencairkan di bank,” ujarnya. Lanjut Mantan Dosen Fakultas Tehnik Unsrat Manado ini, ke-12.600 pelajar yang tercatat sebagai penerima terdiri atas pelajar SD,SMP dan SMA 12.000, sedangkan mahasiswa 600 orang. Menurut Rondonuwu, sekarang mereka baru mencairkan untuk Triwulan Pertama Januari-Maret. “Jadi siswa SD-SMA menerima Rp250 ribu, sedangkan mahasiswa Rp750 ribu per bulannya,” tandasnya.

Ditambahkan Rondonuwu, dalam penerimaan tak ada pemotongan. “Karena yang menyerahkan adalah pihak bank sendiri,” ujarnya sembari mengimbau orang tua siswa untuk menggunakan dana tersebut bagi kepentingan pendidikan. Sedangkan untuk pembayaran Triwulan II, kata Rondonuwu, akan dibayar setelah penetapan APBD-P. “Saya berharap, orang tua penerima beasiswa bisa bersabar,” pungkasnya. Penyaluran beasiswa ini sendiri, menguras Rp7,5 Miliar dari kantong APBD. (*/otnie)

Ribuan Pendukung Vicky-Ai Menyemut di Sario

Janji Buat Peruhabahan

MANADO, suara manadonews (28/07/2010)—Kampanye terbuka Vicky Lumentut-Harley ‘Ai’ Mangindaan (GSVL-Ai) pasangan nomor urut 8 calon Walikota dan Wakil Walikota Manado yang diusung Partai Demokrat, yang digelar di lapangan KONI Sario Manado, Selasa (27/07/10) spektakuler. Pasalnya, warga Kota Manado menyemut, dimana ribuan pendukung dan massa fanatik yang tersebar di 9 kecamatan yang ada di kota Manado.Kampanye yang dihadiri oleh Jurkam Nasional Luhut Sitompul dan Haji Komar artis sekaligus politisi Senayan dari partai demokrat mampu menghipnotis ribuan pendukung GSV-Ai,sekaligus menghimbau untuk bersama-sama memenangkan pasangan ini pada tanggal 3 Agustus nanti.

Kampanye pasangan calon walikota Manado, Vicky Lumentut-Harley ‘Ai’ Mangindaan berlangsung meriah. Ribuan massa pendukung pasangan ini memadati lapangan Sario. Pantauan suara manadonews, terlihat massa yang datang dari 9 kecamatan di kota Manado.  Sekalipun lapangan Sario dipenuhi pendukung, tapi diluar lapangan masih juga terlihat ribuan orang yang berjubel. Pada orasi kampanye, Vicky-Ai janji akan membawah perubahan di kota Manado.
Diantaranya, masyarakat akan diasuransikan kesehatan. Hal lain yang menonjol adalah perbaikan pendapatan untuk petugas kebersihan. "Mereka adalah pejuang Adipura". “Gaji mereka akan dinaikkan 100 persen,” ungkap Vicky. Usai kampanye pada pukul 16.00 wita, massa membubarkan diri dengan tertib. Namun tetap saja terjadi kemacetan  di sepanjang ruas jalan Sario dan sekitarnya.

Menariknya dalam kampanye yang digelar dibawah sengatan Matahari,GSV -Ai,setelah melakukan orasinya,kemudian bersama-sama menandatangani 8 kontrak politik di hadapan ribuan pendukungnya yang dturut ditandatangani oeh Pdt Jefry Saisab dan ketua Demokrat Manado. “Kami buktikan bukan hanya janji manis kampanye,tetapi 8 program kami ini kami akan lakukan untuk rakyat Manado,”  pungkas keduanya, sembari mengajak kepada ribuan pendukungnya untuk mencoblos pasangan nomor urut 8, pada 3 Agustus nanti .

Adapun 8 progaram unggulan GSV-Ai adalah :
1. Melaksanakan pembangunan berbasisi 504 lingk. Dengan alokasi dana 150 juta/thn yamg dikelola bersama oleh kepala lingk. Dan warga.
2. Meningkatkan upah kepala lingk. Menjadi 2 juta/bulan.
3. Menambah jumlah dokter dan perawat demi tersedianya layanan kesehatan gratis di puskesmas selama 24 jam setiap hari dan jaminan asuransi kematian bagi semua penduduk kota Manado.
4. Meningkatkan honor petugas kebersihan menjadi 2 juta/bulan.
5. Menyediakan seragam dan perlengkaapan gratis bagi siswa yang kurang mampu.
6. Meningkatkan upah perangkat kelurahan (eks desa) non PNS menjadi 2 juta/bulan.
7. Meningkatkan insentif bagi rohaniawan dari 500 ribu/tahun menjadi 500 ribu/bulan.
8. Meningkatkan tunjangan tambahan Penghasilan (TTP),bagi PNS hingga 100 persen. (*/tim)

Perjuangkan Status Tanah dan Jalan Lingkar Lembeh

Sondakh Sosialisasi Program Pembangunan, Pemerintahan dan Kemasyarakatan

BITUNG, suara manadonews (28/07/2010)—Berbagai upaya membangun Kota Bitung terus diupayakan dan digalakan, melalui berbagai program pembangunan, untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Begitu halnya dengan masyarakat yang ada di pulau lembeh yang meliputi Kecamatan Lembeh Utara dan Lembeh Selatan dengan 17 kelurahannya.

Walikota Bitung Hanny Sondakh didampingi Ketua DPRD kota Bitung Santy Luntungan ST, Sekretaris Daerah Kota Bitung Max J Lomban SE MSi, Camat Lembeh Utara Frangky Ladi STTP dan Camat Lembeh Selatan Forsman Dandel SSos bersama jajaran pemerintahan yang terdiri staf ahli, staf khusus dan para Kepala SKPD, Selasa (27/7), bertatap muka, sekaligus mensosialisasi program pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan untuk masyarakat Kecamatan Lembeh Utara dan Lembeh Selatan di tempat pelelangan ikan Aertembaga Bitung.

Berbagai program yang menjadi prioritas disampaikan Walikota Hanny Sondakh, yang mendapat aplaus dan sambutan yang meriah oleh masyarakat. Diantaranya penyelesaian tanah lembeh, pembangunan jalan lingkar, penyedian sarana air bersih dan perahu pengangkut air, perbaikan instalasi listrik serta tersedianya listrik yang memadai dan terjangkau keseluruh masyarakat, pengoperasian sarana transportasi yang murah. Selain itu, mampu mengangkut material ke pulau lembeh dengan pengoperasian KMP Tude. Sedangkan proyek yang segera di laksanakan adalah jalan Pintu Kota-Baturiri dan Jalan Walenekoko-Pasir Panjang dengan dua tahap pengerjaannya.

Pada kegiatan yang dibuka dengan tanya jawab dan jaring aspirasi masyarakat ini, sebagian besar mengangkat tentang berbagai permasalahan diantaranya tentang status tanah, penyediaan air bersih, listrik, Poskesdes, perbaikan Kantor Lurah, jalan dan sarana pendidikan.

Aspirasi yang disampaikan masyarakat langsung mendapat respon yang positif dari walikota Bitung dengan memerintahkan Kepala Dinas PU dan SKPD terkait untuk segera melakukan pendataan, perbaikan dan penyediaan apa yang menjadi pengeluhan masyarakat.

Pada acara yang dihadiri kurang lebih tujuh ratusan tokoh agama, tokoh masyarakat ini, turut hadir mantan Gubernur Sulawesi Utara CJ Rantung yang datang untuk memberikan suport, motivasi serta berbagi pengalaman tentang pemerintahan kepada Walikota Bitung serta masyarakat yang hadir. (*/ayu dewi)

Ribuan Warga Talikuran “Duduki” Gedung DPRD Minahasa

Tolak Penetapan Ibukota Kecamatan

TONDANO, suara manadonews (28/07/2010)—Merasa disakiti diakibatkan perubahan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2009 tentang, pemekaran kecamatan khususnya penetapan ibukota kecamatan Kawangkoan Utara oleh pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Minahasa dengan memindahkan Ibukota kecamatan dari Kelurahan Talikuran ke Kelurahan Kiawa, membuat masyarakat berang.

Bentuk kesakit-hatian warga Talikuran diluapkan dengan aksi damai yang diikuti oleh ribuan warga kelurahan Talikuran Raya dan sebagian warga Kelurahan Uner di kantor DPRD Kabupaten Minahasa, Senin (26/7). Massa menjambangi Gedung Manguni diperkirakan sekitar pukul 11.00 Wita yang dikawal oleh petugas Samapta Polres Minahasa langsung berorasi menuntut keputusan DPRD Minahasa yang menetapkan perubahan status ibukota kecamatan.

Dalam orasi, salah satu tokoh mudah Talikuran, Reagen langsung menunjukkan kekecewaannya kepada pihak DPRD Kabupaten Minahasa khususnya 11 legislator yang di produk Kawangkoan yang masuk pada daerah pemilihan (Dapil 4) yang dinilai tidak konsisten mengamankan Perda Nomor 2 tahun 2009. Dalam orasi lanjutan, warga Talikuran Raya dan Uner bersepakat untuk kembali lagi ke kecamatan induk yaitu kecamatan Kawangkoan dan tidak ingin bergabung dengan kecamatan Kawangkoan Utara. Dengan pertimbangan jika keputusan yang disinyalir melecehkan warga Talikuran, ini tetap dipaksakan maka bakal menimbulkan akses negatif diantara warga Talikuran dan Kiawa.

Informasi yang didapat, proses penetapan perubahan ibukota Kecamatan Kawangkoan Utara oleh pihak DPRD Minahasa beberapa waktu yang lalu, tidak melibatkan Pansus pemekaran, pemerintah kecamatan, bahkan seluruh lapisan masyarakat, sehingga menimbulkan polemik di masyarakat.

Pelaksanaan aksi damai disaksikan oleh pihak Legislator Minahasa diantaranya Ketua DPRD Kabupaten Minahasa, Drs Fritz Tairas, 14 legislator yang hadir, Kapolres Minahasa, AKBP WD Herman SIK juga Camat Kawangkoan dan Kapolsek Kawangkoan yang turut serta mengawal rombongan massa tersebut. Aksi damai ini tidak ada aksi anarki dikarenakan berkoordinasi yang baik dengan pihak Polres Minahasa. (*/raynold loing)