Kamis, 10 Juni 2010

Ribuan Guru di Mitra Bakal Mogok Mengajar

Guru-guru Minahasa Tenggara belum terima gaji bulan Juni
Soal Gaji Juni Belum Diterima               
suaramanadonews (10/06/2010) RATAHANPemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Pemkab Mitra) bakal di didemo ribuan guru di kabupaten tersebut. Pasalnya, hingga kini ribuan guru belum terima gaji bulan Juni 2010 ini. Sebab kalangan PNS di Pemkab Mitra sudah menerima hak mereka sejak pekan lalu.

Kecewa dengan perlakukan pilih kasih ini, guru-guru di Mitra mengancam akan melakukan aksi mogok mengajar. “Kami akan menggelar mogok mengajar jika sampai minggu ini gaji kami belum dibayar-kan,” tegas sejumlah guru di Ratahan yang tak mau dipublikasikan nama mereka.
Kekecewaan mereka makin bertambah manakala saat hak mereka dikonfirmasikan ke Diknaspora Mitra, malah diberi jawaban yang kurang memuaskan. Lebih-lebih sikap beberapa petinggi Diknaspora yang saat ditemui enggan dimintakan klarifikasinya. “Alasan Diknaspora, keterlambatan pembayaran gaji guru disebabkan oleh belum masuknya data inventarisasi, data harta kekayaan, daftar pajak serta adanya kesalahan slip gaji di bank,” tandas mereka.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dik-naspora) Mitra Ir Dwight Moody Rondonuwu MT saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Kata mantan Dosen Fakultas Tehnik Unsrat ini, pihaknya tidak bermaksud untuk menahan penyaluran gaji guru, hanya saja proses pencairan tersendat di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD). “Kepala DPPKAD Mitra Josef Kolompoy SE Ak sedang dinas luar,” tuturnya.

Rondonuwu-pun berharap para guru bersabar. Sebab pencairan sementara berproses. “Jika Kepala DPPKAD sudah masuk kerja, secepatnya gaji guru-guru ini akan disalurkan,” pungkasnya. (otnie  tamod)

Dekot Manado Segerah Paripurnakan LKPJ

suara manadonews  (10/06/2010)Tahapan turun lapangan Pansus LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban) DPRD Kota Manado lewat Pokja akan segerah berakhir. Setelah seminggu mendatangi tiap SKPD melihat kebenaran realisasi penggunaan dana APBD 2009 dan lima tahunan. Diperkirakan Jumat (11/06) ini, dewan akan segera memparipurnakan hasil Pembahasan LKPJ, dan akan dihadiri Penjabat Walikota Manado.

Hal ini disampaikan Drs Denny Mandagi Sekretaris Dewan (Sekwan) Manado. Menurutnya, tinggal beberapa hari lagi tahapan turun lapangan Pokja Pansus LKPJ akan memasuki tahapan kesimpulan, dan akan ada pemandangan fraksi, serta koreksi dan catatan dari dewan selama pembahasan LKPJ. “Diperkirakan hari jumat minggu ini, dewan akan memparipurnakan hasil pembahasan Pansus LKPJ tahun 2009 serta lima tahunan. Untuk agenda selanjutnya sesudah paripurna, saya belum mengetahui dengan pasti, sebab itu merupakan hak dewan,” ujar Mandagi.

Lebih lanjut, Sekwan mengatakan apa yang sementara dilakukan Pokja Pansus LKPJ, patut diberih apresiasi sebab apa, Sekretariat Dewanpun tetap didatangi Pokja khusus membidangi keuangan, untuk melihat rencana kerja serta realisasi yang ada. “Kami sendiri sudah menyampaikan rencana kerja serta realisasinya kepada Pokja tinggal bagaimana mereka menilai,” ungkapnya. (ronny pamungkas)

APPAUS Desak Polda Sulut Tertibkan Taksi Liar


Sopir Angkot Ancam Demo
suaramanadonews  (10/06/2010)Aliansi Pengemudi, Pengusaha Angkutan Umum Sulawesi Utara (APPAUS) mendesak pihak Polda Sulut menertibkan Taksi Liar Plat Hitam yang sangat merugikan para Sopir dan Pengusaha Angkutan Umum resmi yang mangkal di Terminal, dan bilamana tidak diseriusi akan ada Demo besar-besaran.

Dari perkembangan yang terjadi dikurun waktu lebih dari 10 tahun terakhir ini, di Sulut telah berkembang jenis Angkutan Umum Plat Hitam yang nota bene sudah menyalahi aturan. Khususnya UU No. 22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, serta Kepmenhub No. 35 Tahun 2003, telah diatur secara jelas ketentuan angkutan umum.

Hal ini disampaikan Ketua APPAUS kepada sejumlah wartawan di Wale Kopi Tinoor Senin (07/06) lalu. Menurutnya, keberadaan Taksi Liar Plat Hitam sudah sangat menyusahkan para Sopir angkutan umum resmi diterminal antar kota maupun propinsi. “Sebab secara langsung mereka mengambil penumpang diluar terminal dengan tingkat keamanannya sangat diragukan, itu di buktikan dengan beberapa kasus kejahatan yang terjadi seperti perkosaan serta perampokan kerap terjadi,” kata Lumowa.

Lanjutnya, disisi lain kehadiran Taksi Plat Hitam ilegal justru menimbulkan kerugian negara. sebab apa tidak ada pemasukan Pendapatan (PAD). ” Diperparah lagi keberadaan Terminal yang dibangun pemerintah akan mubasir bilamana terus menurunnya penumpang yang datang kesitu,” tukasnya.

Sedangkan Tommy Kalangi Sekretaris APPAUS dalam kesempatan itu mengungkapkan, dari temuan sekarang ini disinyalir banyak pemilik kendaraan angkutan plat hitam adalah oknum anggota Polri serta oknum petugas Perhubungan, serta parahnya terindikasi kuat justru salah satu oknum pejabat menjadi milik pangkalan taksi. “Sebernanya kita para sopir resmi sudah sangat dibohongi, sebab apa sejak 2007 sudah ada kesepakatan antara pengusaha angkutan umum/sewa, Dinas Perhubungan Sulut, Dirlantas Polda Sulut, Satlantas Poltabes Manado, dan Dinas Perhubungan Kota Manado. Berdasarkan surat Kepala Dinas Perhubungan Sulut Nomor. 551/15/Dishub tanggal 15 /02/ 2007, tentang rencana penertiban dan penataan kembali angkutan sewa khusus “ ungkapnya, seraya menambahkan, sangat disayangkan setelah tiga tahun keputusan tersebut tidak satupun terealisir.

Bahkan angkutan plat hitam semakin ekspansif dan terang-terangan mengangkut penumpang diterminal. “Dan ini sangat memancing konflik horisontal, karena sudah menyangkut persoalan belanga,” ujar Kalangi.

Lanjut ditegaskan pula, APPAUS sudah menyurati ke pihak Gubernur serta Polda Sulut agar masalah ini ditindak lanjuti. “ Kami akan memberikan waktu satu minggu, bila hal ini tidak diseriusi mereka maka kami akan menggelar Demo besar-besaran,” tandasnya. (ronny pamungkas)