Jumat, 20 Agustus 2010

Camat Pasan Dikecam Warganya

Tak Mampu Motivasi Warga Rayakan HUT Proklamasi

RATAHAN, Swara Manadonews (20/08/2010)—Peringatan HUT Proklamasi ke-65 di Kecamatan Pasan, menyishakan cerita miring. Hal ini dialami langsung Camat Pasan Jantje Rantung, yang menuai kecaman dari warganya sendiri, karena dinilai tidak serius dalam memotivasi warganya dalam memeriahkan HUT Kemerdekaan, Selasa lalu.

“Kalau di kecamatan lain, masyarakat antusias melaksanakan upacara dan pawai, kenapa Camat Rantung tidak melaksanakan hal ini,” sesal Robby Lumbu, warga Desa Towuntu Timur, Pasan. Tak pelak, Generasi Muda (Germud) Pasan ini-pun meminta bupati agar mengevaluasi kinerja Camat Pasan Jantje Rantung.

Silian Raya Semarak
Di sisi lain, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-65 di Kecamatan Silian Raya, berlangsung semarak. Warga sangat antusias, apalagi peringatan HUT RI kali ini, merupakan yang pertama di kecamatan Silian Raya, sejak dimekarkan beberapa bulan lalu dari kecamatan Touluaan. Bahkan kegiatan di awali dengan upacara bendera bertempat di lapangan Lumentut di Desa Silian Dua.

Bertindak selaku Inspektur Upacara, Camat Silian Raya Drs Boyke Akay. Akay dalam sambutan mengajak, warga Silian Raya untuk memaknai HUT RI ke-65 dengan penuh rasa kebangsaan. Usai upacara, kegiatan dilanjutkan dengan pawai gerak jalan yang mengelilingi wilayah Silian Raya oleh ratusan siswa dari SD, SMP dan SMA yang ada di Silian, perangkat desa, BDP dan organisasi kemasyarakatan lainnya. (*/otnie)

Loway: Pemkab Belum Pernah Terbitkan Izin Usaha Pertambangan

RATAHAN, Swara Manadonews (20/08/2010)—Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) dikenal memiliki kekayaan alam yang mengandung emas. Meski demikian, selama Mitra resmi menjadi kabupaten, belum pernah sekalipun menerbitkan izin usaha pertambangan. Demikian dikatakan Kadis Pertambangan dan Energi (Distamben) Mitra Ir Jantje Loway, Rabu (18/08) di Ratahan.

Dijelaskannya, kekayaan alam mengandung emas itu seperti terdapat di Kecamatan Ratatotok. Di wilayah ini-pun, lanjutnya, belum pernah diterbitkan izin usaha pertambangan kepada perusahan manapun. “Jika ada perusahaan men-dapatkan izin, itu bukan dari Distamben Mitra. Tapi dari Kabupaten lain seperti Pemkab Minahasa Selatan, me-ngingat Mitra dulunya masuk wilayah Minsel. Atau dari Pemerintah Provinsi,” tegas Loway baru-baru ini.

Pernyataan Loway ini sekaligus menjawab keluhan masyarakat Mitra, lebih khusus warga kecamatan Ratatotok yang berharap, agar Distamben Mitra mempertimbangkan pemberian izin tambang kepada sejumlah perusahaan yang ingin mengekspolitasi hasil tambang emas di Ratatotok.

Sebelumnya, Ketua FPDI-P DPRD Mitra Drs Tavif Watuseke mewarning Distamben agar tidak sembarangan mengeluarkan izin tambang kepada perusahaan, lebih khusus untuk lokasi tambang di Desa Ratatotok Selatan. Pasalnya, Jika hal ini terjadi, di-pastikan akan merusak kelestarian hutan di sekitar, terutama DAS (Daerah Aliran Sungai) Ratatotok, sehingga berpotensi menimbulkan bencana banjir. (*/otnie)

BPK Bakal Periksa APBD Mitra TA 2009

Lendo: Pemkab Sudah Siap Diperiksa Kapan Saja

RATAHAN, Swara Manadonews (20/08/2010)—Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) Drs Freddy Lendo mengatakan kesiapannya menyambut kedatangan tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Katanya, meski jadwal belum bisa dipastikan, namun pihaknya sudah menyiapkan segala sesuatu terkait pemeriksaan APBD Tahun Anggaran (TA) 2009.

“Yang jelas Pemkab Mitra, sudah siap kapan saja BPK datang melakukan pemeriksaan. Soal kapan tim (BPK) datang, kami belum tahu jadwalnya. Namun kapan saja BPK datang, Pemkab sudah siap diperiksa. Jika hari ini (maksudnya kemarin, red) BPK datang memeriksa, pem-kab sudah siap menyambut,” jelas Lendo, Rabu (18/08) lalu di Ratahan.

Di sisi lain, pernyataan terbaru Lendo ini bertolak belakang dengan apa yang disampaikannya lalu. Ketika itu Lendo menyebutkan, bahwa BPK sudah pernah melakukan pemeriksaan awal atas APBD Mitra tahun 2009.

Sementara itu Ketua FPG DPRD Mitra Andries Palar Manoppo SE, mengungkapkan, biasanya LHP BPK sudah ada di daerah paling lambat akhir Juni. “Setahu saya, dari pengalaman dua tahun menjadi Ketua DPRD Mitra, LHP BPK sudah ada paling lambat Juni atau taruhlah awal Juli. Itu waktu maksimal, karena BPK selesai melakukan pemeriksaan pada Mei dan ada satu bulan kira-kira merampungkan pemeriksaan dan merumuskan LHP,” pungkas Plt Ketua Partai Golkar Mitra ini.  (*/otnie)

Agenda Pembahasan KUA-PPAS Masih Tak Jelas

Lasut: Bamus Telah Tetapkan 25 Agustus

RATAHAN, Swara Manadonews (20/08/2010)—Agenda pembahasan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Pemkab Mitra masih tak jelas kapan akan di gelar. Pasalnya Pemkab Mitra belum juga memasukkan draf KUA-PPAS ke DPRD Mitra.

Menyikapi ini, wakil rakyat yang dikenal getol memperjuangkan keadilan ini, Katrien Mokodaser, mendesak eksekutif untuk segera memasukkan rancangan tersebut. “Sesuai aturan seharusnya KUA-PPAS ini sudah dibahas dalam bulan Agustus. Apalagi masih banyak dokumen yang segera dilakukan pembahasan, yakni KUA-PPAS untuk APBD-Perubahan 2010, juga menunggu pembahasan R-APBD 2011. Ini juga supaya dapat segera diagendakan pembahasannya,” tandas Wakil Ketua Dekab Mitra ini.

Pernyataan serupa dilontarkan Felmy Pelleng SH, anggota Dewan Mitra dari Partai Amanat Nasional (PAN). Dikatakanya, lambannya eksekutif akan mendatangkan dampak buruk bagi program-program pembangunan ke depan. “Setidaknya program yang sudah disusun tak akan bisa jalan dengan baik. Ujungnya, masyarakat yang susah,” ujarnya.

Sementara Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Mitra Drs Freddy Lendo saat dikonfirmasi mengaku, telah menanda-tangani dokumen KUA-PPAS serta menyurati DPRD Mitra, untuk minta dijadwalkan rapat paripurna penyampaian draf KUA-PPAS oleh Bupati Mitra Telly Tjanggulung. “Pokoknya saya sudah menanda-tangani dokumen KUA-PPAS. Tapi apakah Kepala Bappeda sudah memasukkan ke DPRD saya belum menerima laporan,” tandas Lendo.

Di lain pihak, Ketua DPRD Mitra Tonny Hendrik Lasut AmTm menjelaskan, Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Mitra telah menetapkan tanggal 25 Agustus dilaksanakan rapat paripurna penyerahan KUA-PPAS oleh Pemkab. Namun sebelum itu, akan dilakukan paripurna revisi Badan Anggaran (Banggar). “Hal ini sesuai PP Nomor 16 Tahun 2010. Sebab, jika tidak dilakukan revisi Badan Anggaran, tentu pembahasan KUA-PPAS 2010 tidak sesuai dengan amanat Undang-Undang,” pungkas Lasut. (*/otnie)

Mamuaja Resmi Buka Tomohon International Choir Competition

MANADO, Swara Manadonews (20/08/2010)—Setelah sukses menggelar Tomohon International Flower Festival (TIFF), Kota Tomohon kembali dibanjiri oleh tamu-tamu baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Para tamu ini menjadi peserta Kompetisi Paduan Suara Internasional yang akan berlangsung tanggal 18 sampai dengan 21 Agustus 2010 di Auditorium Bukit Inspirasi Tomohon.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Plt Gubernur Sulawesi Utara Drs RJ Mamuaja dalam acara bertajuk “Open Ceremony Tomohon International Choir Festival (TIFF) 2010”. Para undangan yang hadir pada acara pembukaan termasuk Plt. Gubernur dan Plt Walikota Tomohon Drs Gerson Mamuaja dan beberapa pejabat Provinsi Sulawesi Utara seperti Asisten Pemerintahan dan Kemasyarakatan Setdaprov Sulut Jeffry Korengkeng, SH MSi, Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Sulawesi Utara Ir Ricky Toemanduk, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata drh F Rorinsulu, Kepala Badan Kesbang dan Linmas Drs Arnold Poli SH MAP, Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Dra Lynda Wantania MSi dan beberapa pejabat Pemkot Tomohon, dibuat terkesima dengan penampilan penampilan beberapa Paduan Suara mancanegara yang telah memiliki nama international seperti Artic Light Choir yang berkolaborasi dengan Paduan Suara UNIMA, Mini Male Choir dari Srilanka dan Capitol Glee Club Choir dari Filipina.

Dalam sambutannya Plt Walikota Tomohon Drs Gerson Mamuaja mengatakan, iven ini adalah kelanjutan dari pelaksanaan TIFF yang dimaksudkan untuk lebih memperkenalkan Kota Tomohon kepada dunia sekaligus dalam rangka menunjang Program Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam rangka menjadikan daerah ini salah satu unggulan tujuan wiasata di Indonesia.

Sebelumnya Artistic Director Tomohon International Choir Competition Professor André de Quadros yang juga Director School of Music Boston University Artistic Director, USA dalam sambutannya mengatakan, Tomohon bukan saja memiliki bunga-bunga yang indah tetapi juga menyimpan potenmsi suara-suara yang indah. Ia menyampaikan, terimakasih dan sangat terkesan dengan penyambutan yang penuh keramahtamahan dan persahabatan dari masyarakat Kota Tomohon yang telah diterima oleh seluruh delegasi.

Plt Gubernur Sulawesi Utara menyambut, gembira dan memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. Kegaiatn ini juga tentunya memberikan nuansa yang lebih meriah dalam rangkaian peringatan HUT Proklamasi ke-65 sekaligus merupakan media pengembangan dan promosi sektor pariwisata.

“Sebagai daerah yang telah ditetapkan menjadi salah satu dari ”The Five Main Tourism Destination” di Indonesia. Disamping itu juga daerah ini telah ditetapkan sebagai Tujuan Iven Meeting, Intensive, Conference and Exhibition (MICE) dan kegiatan ini tentunya sangat tepat untuk menunjang program Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara,” tandas Mamuaja. Kompetisi paduan suara TICC diikuti oleh kurang lebih 38 peserta dari dalam negeri dan 1 peserta dari Swedia, 1 peserta dari Filipina, 1 peserta dari Srilanka. (*/otnie)


Unsrat Kembali Telorkan 990 Sarjana

MANADO, Swara Manadonews (20/08/2010)—Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado memasuki gelombang pertama tahun akademik 2010/2011 berhasil menelorkan 990 sarjana dari berbagai strata pendidikan, seperti program diploma, sarjana, spesialis dan pasca serjana. Wisuda yang berlangsung, di Hotel Sutan Raja Watutumou Kec, Kalawat Minut Kamis, (19/08) itu turut dihadiri Plt Gubernur Drs Robby Mamuaja, Plt Sekprov Ir Siswa R Mokodongan bersama Ibu dan sejumlah orang tua alumni.

Mamuaja mengatakan, tantangan perguruan tinggi dewasa ini semakin berat dan kompleks. Untuk bisa tetap survive, maka perguruan tinggi harus bisa menunjukan daya saingnya (Competitiveness). Disamping untuk memenuhi kebutuhan para sarjana yang memiliki kualifikasi khusus dalam memasuki arena kerja, juga terpanggil untuk selalu memiliki akar sosial dan kultural.

“Tantangan profesional selalu memaksa kita untuk bersikap peka dan mengembangkan sensibilitas dengan realitas yang ada. Tantangan tersebut, senantiasa membayang – bayangi unsrat supaya kehadirannya bisa memberi multi makna bagi pendidikan daerah ini,” ujarnya.

Karena itu Mamuaja menambahkan, perlu dilakukan positioning university dalam bingkai aleading and enlighting university, yaitu sebuah universitas yang memiliki keunggulan dan membawa pencerahan serta tidak sepi dari kegiatan kreatif.

Di akhir sambutannya Mamuaja mengharapkan, agar para wisudawan dapat mendedikasikan ilmu pengetahuan dan keahlian yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan harkat dan martabat masyarakat.Buktikan bahwa kehadiran saudara akan menjadi solusi (problem solving) dan bukan membawa persoalan baru (problem marker) dalam bursa kerja.

Rektor Unsrat Prof DR Donald Rumokoy SH MH menyebutkan, ke 990 wisudawan yang dilepas saat ini program diploma 15 orang dari empat fakultas, sarjana 813 orang dari 11 fakultas, spesialis 11 orang dan pasca sarjana 151 orang. (*/otnie)