Senin, 04 Oktober 2010

Panwaslukada Minsel Ancam tak Awasi Putaran ke-Dua

Rp 370 Juta Untuk Panwas Belum Dicairkan

AMURANG, Swara Manadonews—Panitia Pengawas Pemilu Kepala Daerah (Panwaslukada) Minahasa Selatan (Minsel) ancam tidak akan melakukan pengawasan pada Pemilukada putaran ke-dua, apabila dana sisa hibah sebesar Rp 370 juta, putaran pertama tidak dicairkan.

Hal ini dikatakan Ketua Panwas Minsel Ir Terry Frans MSi kepada Swara Manadonews, di ruang kerjanya. “Bantuan hibah ke Panwas sebesar Rp 720 juta dan pada Pemlukada bupati baru cair setengahnya, sebesar 300-san juta rupiah, dan setahu saya masih ada sisa dana yang belum di cairkan sebesar 370 juta dari pihak Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan,” ujarnya.

Lanjut Frans, ketika kami konfirmasi ke pihak Pemkab jawaban mereka, kami harus mengajukan permohonan baru. Padahal di lain pihak KPUD Minsel, telah menerima dana sisa hibah sebesar Rp 1,6 Miliar. Bahkan telah melakukan Memory of Understanding (MoU), putaran ke dua dengan pihak Pemkab. “Itu berarti kami, pihak Panwas merasa di anak-tirikan oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan,” tukasnya.

Ditambahkannya, apabila dana hibah tersebut tidak dicairkan, maka kami tidak akan melakukan pengawasan pada Pemikukada putaran kedua nanti. “Karena bila tidak ada pengawasan, maka pemilkukada nanti akan di anggap cacat hukum,” pungkas Terry sembari menambahkan, dana sisa tersebut merupakan hutang yang harus dibayarkan, karena sampai saat ini honor untuk semua PPL belum di bayarkan, untuk itu saya meminta keseriusan dari pemerintah kabupaten. (drim’s)

Sangkoy: Sosialisasi Kepemudaan tak Tepat Sasaran

AMURANG, Swara Manadonews—Kegiatan menyambut hari Kesaktian Pancasila di Wale Cita Waya Esa kantor Bupati, langsung diadakan sosialisasi kepemudaan kepada para siswa-siswi yang tidur, saat hadir dalam acara tersebut, sosialisasi ini tidak berjalan sesuai dengan yang disampaikan.

Ketua Pemuda Tani Indonesia Mario Sangkoy, sangat menyayangkan acarah yang sangat bagus, hanya membicarakan ajang menyampaikan visi dan misi para kandidat yang akan bertarung dalam Pilkada putaran kedua. ”Sosialisasi ini hanya membicarakan visi dan misi dua kandidat,” ujar Sangkoy.

Lanjut Sankoy, seharusnya pihak penyelenggara sosialisasi harus menyampaikan seputar kepemudaan, jangan hanya menyampaikan sesuatu yang di luar konteks dalam sosialisasi. Karena saya melihat UU kepemudaan dan UU lalu-lintas hanya disampaikan sepenggal saja tidak secarah menyeluruh. “Seharusnya yang diketahui oleh para pemuda UU Kepemudaan dan UU lalu-lintas,” kata Sangkoy.

Diharapkannya untuk Komite Nasional Pemuda Indonesia(KNPI), harus bertindak secara arif dan bijaksana dalam penyajian materi, seperti Organisasi Kepemudaan (OKP), supaya para pemuda lebih tahu dan mengerti apa intinya OKP tersebut. “KNPI harus melakukan sosialisasi yang lebih baik kepada para pemuda,” pungkas Sangkoy. (drim's)

Onibala Respon Kecamatan Lolombulan

AMURANG, Swara Manadonews—Aspirasi dari masyarakat di Desa Pakuure, untuk membentuk Kecamatan Pakuure Raya atau Lolombulan, sangat direspons oleh Penjabat Bupati Minahasa Selatan (Minsel), Drs Mecky M Onibala, namun kajian yang dimasukan tentunya akan di bahas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Saya sangat merespon, jika ada niat masyarakat seperti itu, silahkan masukan usulan tersebut. Itu juga ‘kan untuk mendekatkan pelayanan kepada warga, namun prosesnya tetap akan disesuaikan dengan peraturan dan syarat yang berlaku," ujarnya Onibala.

Kabag Humas Pemkab Minsel, Drs Lucky Tampi mengatakan, peraturan perundang-undangan yang di maksud adalah PP Nomor 19 tahun 2008 tentang, kecamatan. "Bupati sangat merespon, tetapi semua ada mekanismenya. Apabila warga telah memasukan kajian ke bagian pemerintahan, dan setelah di bahas ternyata memenuhi syarat, maka bupati akan lanjutkan ke DPRD untuk ditetapkan sebagai kecamatan baru," ujar Tampi.

Meski begitu, ditegaskan lagi oleh Tampi, semua itu bisa terlaksana hingga ke DPRD jika aturan saat pembahasan memang telah memenuhi semua syarat, sebab pengkajian sebuah aspirasi pembentukan kecamatan itu, harus benar-benar mengikuti aturan yang ada. "Coba kalian cek apakah usulan dari warga tersebut, sudah masuk ke Bagian Pemerintahan," ujarnya.

Kabag Pemerintahan Pemkab Minsel, Drs Arthur Tumipa yang di temui Swara Manadonews mengatakan, sesuai dengan PP nomor 19 tahun 2008 tersebut, aturanya sudah jelas, yakni pembentukan kecamatan baru, harus ada 20 desa, sementara di Kecamatan Tenga baru 18 desa. "Aturan sudah jelas, jika mau membentuk kecamatan baru, harus ada 20 desa, sehingga ada sepuluh desa tertinggal dan sepuluh desa bentuk kecamatan baru. Jika itu tak terpenuhi, maka tak bisa membentuk kecamatan baru. Makanya saya hanya berharap warga di sana bersabar saja," ujarnya menjelaskan.

Lanjutnya, di Kecamatan Tenga dalam waktu dekat ini, desa-desa yang besar akan memekarkan diri lagi, sehingga jika sudah genap 20 desa, maka aturan sudah bisa dijalankan. "Makanya yang tadi saya bilang, dan juga harapan eksekutif, agar warga sabar dahulu. Disana ‘kan ada desa-desa besar seperti Pakuweru, jika itu nantinya memekarkan diri, maka syarat 20  desa semakin dekat," tandasnya menjelaskan. (drim's)

Peringati Hari Kesaktian Pancasila, M2O Tegur Sisiwa Tertidur

AMURANG, Swara Manadonews—Memperingati hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober 2010, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan (MInsel), menggelar apel bersama jajaran Pemkab, yang turut dihadiri oleh Ketua DPRD, Ketua Pengadilan, Kapolkres Minsel yang diwakili oleh Wakapolres, Koramil dan para Pegawai juga Guru serta Siswa se-Minsel.

Dalam apel bersama Penjabat Bupati Minsel, Drs Mecky M Onibala sempat mengatakan, bahwa dalam memperingati hari Kasaktian Pancasila ini, kita harus mengedepankan pemuda yang ada. Selain itu Onibala sempat menegur murid sekolah yang tidur, saat dirinya menyampaikan kata sambutan dalam acara peringatan kesaktian pancasila, di Aula Waleta Pemkab Minsel, Jumat (01/10).

"Kalau pembawah materi menyampaikan materi atau berikan sambutan harus dengar, jangan cuma tidur, abis itu pulang rumah ditanya orang tua tidak tahu," ujar Onibala.

Lanjut Onibala, kepada para murid-murid sekolah yang hadir dalam acara tersebut, untuk menghindari seks bebas, agar terhindar dari jeratan trafficking. “Ngoni semua (para siswa, red) ada baca berita-berita beberapa hari ini, yang melibatkan para siswi-siswi. Dan saya ingatkan jauhi seks bebas,” tandas Onibala memperingatkan.

Diingatkan pula Onibala juga kepada siswa, supaya jika meminta uang kepada orang tua untuk membayar uang sekolah, harus diberikan untuk dibayar. “Kalau orang tua kasih uang untuk bayar uang sekolah langsung bayar, jangan cuma pakai beli minuman beralkohol, apalagi untuk beli obat-obatan terlarang,” ujar Onibala lagi.

Ditmbahkannya, jelang Pilkada putaran ke-dua, para siswa yang akan pergunakan hak pilih pada putaran kedua ini, harus dipergunakan sesungguhnya, dan jangan tergiur dengan uang atau Sembako yang diberikan oleh para Tim sukses. “Saya meminta supaya para siswa menanyakan kepada ke-dua calon yang akan bertarung, tentang adanya pendidikan gratis dalam dunia pendidikan, agar mereka dapat mewujudkannya," ucap Onibala yang simbaut aplous oleh para siswa-siswi.

Acara kesaktian Pancasila ini, bekerjasama dengan KNPI Minsel dan Polres Minsel. Dimana sekaligus mensosialisasikan Undang-Undang (UU) Nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan dan UU nomor 22 tahun 2009 tentang, lalu-lintas dan angkutan jalan. “Dengan hari Kesaktian Pancasila dan sebentar lagi akan juga ada hari sumpah pemuda, mari kita wujudkan pemuda Minsel yang berakhlak mulia, sehat, tangguh, cerdas, mandiri dan profesional," ujar Ketua KNPI (Minsel) Ir Petrus Ulaan. (drim's)

SMK Ratahan Raih Juara

RATAHAN, Swara Manadonews—Sekolah Menenga Kejuruan Negeri Ratahan dalam ajang pertandingan Foodbool di Manado pekan lalu, pada kompetisi antar kabupaten kota se-Propinsi Sulut. Dimana SMK Ratahan menggondol Juara I dan pekan ini akan diutus Propinsi Sulut, untuk  mengikuti ajang perebutan juara tingkat nasional di Bandung. Hal ini dikatakan Kepsek SMK Negeri Ratahan AM Ohy SPd kepada wartawan di Ratahan akhir pekan lalu.

Ditambahkan Ohy, kami juga berterima kasih kepada Guru pembina A Sangi dan Pelatih Juda Gahung yang telah berupaya untuk memaksimalkan para murid, khususnya enam orang anak yang telah berupaya dan diupayakan untuk memenangkan pertandingan tersebut. Sehingga mampu meraih juara.

“Kami pihak Sekolah juga berterima kasih kepada orang tua siswa, yang telah membantu tugas para guru dan pembina, sehingga anak-anak tersebut dengan penuh percaya diri boleh meraih juara satu,” ujar Ohy. (otnie)

Dotulong Gantikan Sangia di KPUD Mitra

RATAHAN, Swara Manadonews—Dalam Proses pengisian Lowong anggota KPUD Mitra yang telah mengundurkan diri yakni Deyske Sangia SH. Jumat (02/10) akhir pekan lalu, dilantik dan diambil supah oleh KPU Propinsi Sulut Wolter Dotulong SH untuk mengisi kekosongan yang telah ditinggalkan Sangia.

Diketahui Sangia mengundurkan diri, dari keanggotaan KPU Mitra, karena yang bersangkutan telah memilih untuk menjadi CPNS di lingkungan Kanwil Agama Propinsi Sulut. Untuk mengisi kekosongan tersebut, Pihak Sekretariat KPU Mitra telah mengusulkan daftar nama yang masuk 10 besar, dalam masa penjaringan Calon anggota KPU Mitra pada tahun yang lalu.

sehingga pada Jumat lalu Wolter Dotulong SH dipilih oleh KPU Propinsi untuk menggantikan Sangia. “Dotulong adalah seorang pemerhati masalah pemerintahan dan pembangunan mitra, pikiran dan idealismenya tak dapat diragukan lagi, sehingga ke depan KPU Mitra akan lebih baik lagi dalam tugas dan tanggung jawabnya,” ujar Simon Mokat Tokoh Masyarakat Tombatu. (otnie)

Bank Sulut Gelar RUPS, Mitra Belum Dapat Jatah

RATAHAN, Swara Manadonews—Pekan ini Bank Sulut akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dua Anggota Dewan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) telah mendapat undangan untuk kegiatan tersebut.

Namun yang dipertanyakan oleh anggota dewan Mitra Andris P Manoppo SE (F-PG) Sammy Pongilatan (F-PDIP) mengenai saham Pemkab Mitra dalam Pendanaan Bank pemerintah Daerah tersebut. Apakah Mitra sudah memberikan Dana Penyertaan Modal atau sama sekali belum memiliki saham. “Sementara daerah lainnya semua telah berpartisipasi dalam menunjang perolehan keuntungan dari Bank Sulut tersebut,” tandas Manoppo dan Pongilatan.

Ditambahkannya, jika telah masuk memberikan partisipasi ke dalam memberikan Dana Penyertaan Modal, maka kami pihak dewan sangat berterima kasih. “Tetapi apabilah belum kami justru mempertanyakan kenapa Mitra tak memiliki saham,” ujar Manoppo. (otnie)

Pemkab Raih LAKIP Terbaik

RATAHAN, Swara Manadonews—Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) memberikan penghargaan bagi Pemkab Minahasa Tenggara (Mitra). Penghargaan itu dikarenakan Pemkab Mitra memasukkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2009 kepada Presiden RI melalui MenPAN RI tepat waktu sesuai Inpres No 7/2010. 

Penghargaan dari Deputi MenPAN-RB bidang Akuntabilitas Aparatur diserahkan oleh Plt Sekprov Sulut Ir Siswa Rahmat Mokodongan. "Tentu dengan adanya penghargaan ini memotivasi Mitra untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN serta adanya peningkatan profesionalisme SDM aparatur," ujar Kepala Bagian Ortal Setdakab Mitra Berty Tumundo SSos MM, usai mengikuti Forum Komunikasi Pemberdayaan Aparatur Negara Daerah (Forkompanda) di Manado.

Lanjut Tumundo, dengan diterimanya penghargaan tersebut akan mendorong mobilitas aparatur antar daerah dan pusat. "Saya Berharap semoga saja kinerja aparatur di Mitra makin terpacu dengan diterimanya penghargaan ini," pungkasnya.

Sementara itu, warga Mitra kembali menyorot perihal kedisiplinan PNS di Pemkab Mitra. Menurut mereka, sejak dicanangkannya bulan disiplin, para abdi negara terlihat makin tak disiplin. “Bulan disiplin ternyata hanya slogan. Buktinya, banyak PNS yang keluyuran saat jam kerja. Termasuk pejabatnya yang kami lihat kurang disiplin. Ini harus segera ditindaklanjuti oleh Bupati,” kata Melky Rogahang warga Ratahan.

Lanjutnya, bahkan para pejabat sendiri banyak yang sudah tak loyal pada atasan, buktinya banyak kerjaan di kantor yang terbengkalai. Sebab pejabat seharusnya berada di kantor, bukan hanya keluyuran diluar daerah. “Bupati, Wakil Bupati maupun Sekda harus bertindak tegas untuk memberikan sanksi kepada sejumlah pejabat yang malas ngantor, kalau perlu di ganti saja,” pungkasnya. (otnie)



Tingkatkan Kwalitas Pendidikan, DAK 13,4 M Ditenderkan

Suoth: Proyek DAK ini Harus Diawasi

RATAHAN, Swara Manadonews—Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) patut mensyukuri, sebab tahun ini Pemerintah Pusat mengucurkan anggaran di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) lumayan besar. Yakni untuk Perbaikan ruang kelas, perpustakaan hingga pengadaan buku pelajaran bagi siswa SD, SMP dan SMA. Dana itu berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK), anggaran untuk kegiatan itu sekitar Rp13,4 miliar.

Kini pekerjaan tersebut tengah ditenderkan. “Kami berharap, pelaksanaan tender sesuai aturan. Kami tentu akan turut mengawasi, dimulai dari proses tender hingga pengerjaan proyek,” tukas Ketua Komisi C DPRD Mitra bidang Kesra, Felmy Pelleng SH. “Untuk proyek pengadaan itu harus sesuai dengan syarat yang tertera dalam juknis,” tuturnya

Hal senada juga disampaikan Ketua KNPI Mitra Jones Suoth SPd. Menurutnya, fungsi pengawasan dari pihak legislatif harus dijalankan, begitu juga pengawasan dari masyarakat. “Dana ini dikhususkan untuk pengembangan kwalitas pendidikan di Mitra, harus diawasi apalagi sistem penyalurannya sangat berbeda dengan tahun sebelumnya,” tandas Suoth.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Mitra, Ir Dwight M Rondonuwu MT, ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya dalam tahapan tender akan menjalankan sesuai dengan aturan. “Pokoknya kami akan berdasarkan pada juknis yang ada,” pungkasnya yang juga Kabag Pembangunan Pemkab Mitr ini. (otnie)

Ny Josephien Sondakh-Taroreh Sambangi Puskesmas Girian Weru

Bukti Kepedulian Terhadap Kesehatan Kaum Perempuan

BITUNG, Swara Manadonews—Setelah pada Jumat (24/9) lalu, diadakan sosialisasi penanggulangan dan pencegahan Kanker Serviks yang bertempat di Lantai 4 Kantor Walikota. Kembali pada Kamis, (30/9) pekan lalu, TP-PKK dan Dinas Kesehatan Kota Bitung bekerja sama dengan Tim Sea dan Treat Female Cancer Program dari Fakultas Kedokteran Unsrat Manado mengadakan, pemeriksaan gratis terhadap ibu-ibu yang berdomisili di  Kecamatan Girian, bertempat di Puskesmas Girian Weru Kecamatan Girian.

Dalam pemeriksaan ini, Ketua TP-PKK Kota Bitung Ny Josephien Sondakh Taroreh yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan dr Ellen Wuisan MKes, Ketua TP-PKK Kecamatan Girian Hesty Tuwaidan-Lontoh SPd dan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Bitung dr Tommy J Sumampouw datang berkunjung untuk memberikan suntikan motivasi. “Himbauan kepada kaum perempuan yang tinggal di Kecamatan Girian supaya jangan malu dan harus proaktif untuk memeriksakan kesehatannya,” ujar Ny Josephien Sondakh Taroreh. 

Kepala Dinas Kesehatan dr Ellen Wuisan, tujuan diadakan pemeriksaan ini adalah mencegah sedini mungkin kasus Kanker Serviks dan untuk ditangani lebih lanjut, apabila ditemukan yang kasus yang positif. Selain itu bahwa seluruh biaya pemeriksaan ini merupakan bantuan dari Universitas Leyden, Belanda yang bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Unsrat Manado.

Ditambahkan Wuisan, bahwa Kota Bitung menjadi salah satu daerah program uji coba Pengendalian penyakit tidak menular dari Kementerian Kesehatan. Data dari Dinkes Kota Bitung melalui Kepala Bidang Pelayanan Masyarakat dr Tommy J Sumampouw mengatakan, pemeriksaan Kanker Serviks di Puskesmas Girian Weru merupakan yang kedua setelah Puskesmas Danowudu pada Rabu lalu.

Rencananya, sesuai jadwal dari Dinkes, seluruh Puskesmas di Kota Bitung akan terlayani sampai tanggal 22 Oktober 2010 mendatang. Putaran pertama yang diadakan pada bulan April lalu, di BPU kantor Walikota Bitung dari kurang lebih 600 orang, yang positif ada 87 orang. Semuanya sudah mendapatkan pengobatan dan telah sembuh.

Pada pemeriksaan itu, di Puskesmas Danowudu, dari 186 orang yang memeriksakan diri, ditemukan kasus positif sebanyak 15 orang dan akan ditangani. Sedangkan pada pemeriksaan kali ini di Puskesmas Girian Weru, yang sudah mencapai 300 orang yang mendaftarkan diri. Hasilnya serta pengobatannya baru diketahui setelah diperiksa. “Pokoknya pemeriksaan Kanker Serviks dilakukan oleh Tim See dan Treat dari Fakultas Kedokteran Unsrat Manado yang diketuai oleh dr Max Rarung SPOG,” pungkas Sumampouw. (dewi)

Berikut Jadwal pemeriksaan Kanker Serviks di Kota Bitung :
Tempat                                                   Tanggal                                              
Kegiatan

Puskesmas Danowudu                       29 September                                       
Skreening
Skreening dan Kryoterapi                  01 Oktober                                            

Puskesmas Girian Weru                     30 September       
Skreening

Skreening dan Kryoterapi                   2 Oktober   
                                       
Puskesmas Sagerat                          6 Oktober                                              
Skreening

Skreening dan Kryoterapi                  8 Oktober  
                                           
Puskesmas  Bitung Barat                   7 Oktober                                           
Skreening

Skreening dan Kryoterapi                    9 Oktober 
                                           
Puskesmas Papusungan                     13 Oktober                                            
Skreening

Skreening dan Kryoterapi                   14 Oktober   
                                       
Puskesmas Pintu Kota                       15 Oktober                                             
Skreening

Skreening dan Kryoterapi                   16 Oktober 
                                           
Puskesmas Aertembaga                     20 Oktober                                            
Skreening

Skreening dan Kryoterapi                   22 Oktober                                           




Duta Bitung di Arak Keliling Kota

Ajang PNNS 2010

BITUNG, Swara Manadonews—Keberhasilan kontingen kota Bitung di ajang PNNS atau Pemilihan Nyong dan Noni Sulut tahun 2010 di Manado Convention Center (MCC) Rabu 28 September 2010 lalu, yang berhasil membawa pulang empat gelar, yakni Nyong Sulut dan Nyong Sulut Favorit tahun 2010, Nick Adicipta Lomban, Wakil I Noni Sulut Stefany Beathriks Lule dan Noni Sulut Persahabatan Regina Lengkong. Selain itu ada Daniel Saerang Finalis, yang di arak keliling kota Bitung.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitung Drs Ferry Bororing bahwa, untuk menghargai perjuangan para duta Bitung di PNNS, kami melakukan pawai keliling untuk memotivasi generasi muda, agar terus berkarya untuk kemajuan kota Bitung. Arak-arakan yang di mulai pukul 11.00 wita itu, mengambil star di batas kota Bitung menuju pusat kota dan finish di Pendopo Kantor Walikota dengan pengawalan ratusan kendaaan bermotor.

Penyambutan di pimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Bitung Max J Lomban SE MSi di dampingi oleh Assisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Drs Edison Humiang dan Assisten III bidang Administrasi Umum Ir Alex Watimena MSi serta sejumlah kepala SKPD.

Dalam sambutan ini, pemerintah kota Bitung diwakili assisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Drs Edison Humiang mengatakan, bahwa kota Bitung patut berbangga dengan keberhasilan yang diraih oleh generasi muda sekaligus duta pariwisata kota Bitung di ajang PNNS. Karena baru kali ini dalam sejarah keikutsertaan, meraih empat gelar sekaligus dan lebih berbangga lagi, predikat Nyong Sulut untuk pertama kalinya kita raih atas nama Nick Adicipta Lomban.

“Oleh sebab itu penghargaan ini kita jaga dan tingkatkan untuk mendorong generasi muda meningkatkan kualitas, agar memiliki karakter yang kreatif dan inovatif,” ujar Humiang.

Sementara itu pembina putra-putri Bitung Leonardo Axel Galatang dalam sambutannya mengharapkan, dukungan yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat hendaklah terus dilestarikan, mengingat ivent seperti ini di gelar setiap tahunnya.

Galatang juga menyampakan terima kasih atas dukungan yang di berikan oleh pemerintah dan masyarakat, sebab menurut nya, kebudayaan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan sosial masyarakat dan orang yang menghargai kebudayaan berarti menghargai kehidupannya.

Sementara menurut Ketua Ikatan Nyong dan Noni Sulut Lady Takapaha mengatakan, bahwa acara penjemputan para duta kota Bitung, di ajang PNNS ini sekaligus juga penyerahan peserta dari panitia PNNS kepada pemerintah kota Bitung.

“Namun dengan diserahkannya para peserta ini, bukan berarti mereka yang menyandang gelar terutama Nyong Sulut tugasnya sudah selesai, tapi mereka sudah menjadi milik Sulawesi Utara untuk menjadi duta di ajang nasional, serta akan melakukan berbagai kegiatan lokal di berbagai daerah di Sulawesi Utara,” tandas Takapaha.  (dewi)

Tender Proyek DAK Dikpora Mitra Ditutup

RATAHAN, Swara Manadonews—Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) Ir D Moody Rondonuwu MT menjelaskan, pelaksanaan penutupan tender proyek DAK  Dikpora mitra diberikan batas waktu sampai Jumat (01/10) lalu, batas waktu tersebut diberikan kepada para perusahan yang akan melakukan penawaran pekerjaan dalam hal ini, semua pekerjaan DAK Dikpora yang telah kami umumkan, sejak pekan yang lalu.

Lanjutnya, seperti diketahui tender proyek DAK Dikpora Mitra berjumlah 27 paket   proyek, bahkan sejumlah perusahan telah mendaftar dan perlu kami sampaikan akan kami prioritaskan perusahan kontraktor daerah Mitra. Dengan tidak mengecualikan perusahan yang mutu kerjanya baik.

Rondonuwu  mengatakan, pihak Dikpora juga selalu berkoordinasi dengan  Inspektorat dan BPKAD, untuk mengecek perusahan yang dikategorikan  bermasalah. Sehingga apabilah ada perusahan yang oleh Inspektoran telah dinilai sebagai perusahan bermasalah, diharapkan agar supaya tidak lagi mendaftar. “Sebab semua Perusahaan akan diseleksi panitia sesuai dengan aturan yang berlaku dan sangat transparan,” tegasnya. (otnie)

Kelompok Usaha Bersama Keluhkan Pencairan Bantuan

RATAHAN, Swara Manadonews—Dinas Sosial Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) telah membentuk kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang tersebar hampir di semua kecamatan yang ada di Mitra. Namun keluhan datang dari KUBE Tombatu III Kecamatan Tombatu Utara, di mana sampai saat ini, seperti yang dijanjikan Dinas Sosial Mitra, untuk pencairan bantuan  akan direalisasikan pada bulan agustus 2010 lalu.

Namun sampai saat ini bantuan dana tersebut belum juga dicairkan. Hal ini disampaikan Sembert Manengal Anggota Kelompok dari Tombatu III kepada wartawan di Ratahan akhir pekan lalu.

Kadis Sosial Mitra Phebe Punuindoong SH ketika dikonfirmasi mengatakan, memang pernah menjanjikan pencairan dana tersebut, tetapi setelah di cek memang sampai saat ini dana tersebut belum dicaikan. “Memang dana tersebut saat ini, sangat dibutuhkan Kelompok Usaha Bersama tersebut,” tandasnya sembari mengatakan, kami tidak bisa berbuat banyak, sebab dana ini belum dicairkan. (otnie)

BP4K Mitra Turunkan Penyuluh di Kecamatan

Atasi Hama dan Berbagai Penyakit di Bidang Pertanian

RATAHAN, Swara Manadonews—Akhir-akhir ini masyarakat mengeluhkan akibat kurangnya petugas penyuluh, yang diturunkan ke setiap desa dan kecamatan untuk melakukan penyuluhan, terkait permasalahan petani  dalam menaggulangi serangan hama dan berbagai penyakit  khususnya dalam bidang pertanian.

Kepala Badan (Kaban) Penyuluh Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan (P4K) Syane Manongko SP kepada wartawan di Ratahan, mengatakan, petugas akan kami terjunkan ke-setiap kecamatan, khususnya kecamatan yang baru dimekarkan, guna menangani berbagai permasalahan tersebut.

“Pokoknya pada pekan ini, Badan Penyuluh Pertanian Peternakan Perikanan dan Kelautan Mitra, akan menerjunkan personilnya untuk membantu permasalahan petani, dalam menaggulangi serangan hama dan berbagai penyakit khususnya dalam bidang pertanian,” ujar Manongko.

Dia menambahkan, memang kami disadari petugas penyuluh sangat minim, akan tetapi kami akan berusaha untuk membagi petugas tersebut, sesuai dengan kebutuhan setiap kecamatan. Terutama di wilayah kantong pertanian, seperti di kecamatan Pusomaen, Tombatu Timur dan kecamatan Touluaan Selatan. (otnie)