Jumat, 11 Juni 2010

Gubernur Terima Adipura Kota Manado

 suara manadonews  (11/06/2010)Kota Manado yang merupakan daerah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara patut berbangga dengan diraihnya beberapa penghargaan dari Presiden Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di istana Negara yang antara lain Penghargaan Adipura Kategori Kota Sedang Terbersih. Penghargaan ini merupakan kesekian kalinya Kota Manado sebagai kota terbersih yang telah diraih oleh masyarakat di Kota Manado.

Gubernur Sulawesi Utara S H Sarundajang saat menerima Rombongan Adipura Kategori Kota Sedang Terbersih di Indonesia, yang dipimpin langsung oleh penjabat Walikota Manado Drs Robby Mamuaja mengungkapkan. “Sangat terkesan dan bangga atas keberhasilan Kota Manado,” ujar Sarundajang.

Walikota Manado Drs Robby Mamuaja mengatakan, keberhasilan yang diperoleh tak terlepas dari Gubernur Sulut Sinyo H Sarundajang. “Semua keberhasil yang telah diraih untuk selalu dipertahankan,” tandasnya.

Sementara SH Sarundajang mengingatkan, kesadaran kepada seluruh masyarakat di Kota Manado untuk menjaga lingkunganya. Terutama masalah sampah, agar penangananya dilakukan dengan baik, hingga ke tempat akhir pembuangan sampah. Selain itu juga SHS mengingatkatkan, kepada jajaran Pemerintah Kota Manado untuk mengsosialisasikan kepada masyarakat agar tidak membakar sampah-sampah. “Sebab akan merusak iklim-emisi atau pemanasan bumi dan in akan berbahaya terhadap kelangsungan hidup manusia,” pungkas Calon Gubernur Sulut yang berpasangan dengan Djauhari Kansil.

Selain itu, Kota Manado menerima Penghargaan Lingkungan Terbaik se-Indonesia dan status lingkungan hidup daerah, serta Alokasi Dana Lingkungan Hidup Terbaik, juga telah diraih disampaing Adipura. “Hal ini menandakan perhatian Pemerintah dan terutama masyarakat Manado sangat tinggi, terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan dikota manado,” puji SHS seraya menyampaikan terima kasih juga kepada SMA Negeri 7 Manado atas penghargaan yang telah diraih berupa Adiwiyata Kategori Sekolah Yang Bernuansa Lingkungan.

Selesai dilepas SHS, Penghargaan Adipura diarak mengelilingi kota manado, Rombongan yang dipimpin langsung Penjabat Walikota Manado didampingi oleh para Asisten, Sekot Manado DR IR GB Vicky Lumentut DEA, para Kaban, Kadis, Staf Ahli, camat, lurah,  hingga para kepala lingkungan dan tak ketinggalan para petugas kebersihan dan masyarakat Kota Manado. (*/otnie tamod)


Silangen Lantik Kalonta Jabat Sekretaris Dipenda Sulut

suara manadonews  (11/06/2010)Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Sulut Drs Edwin Silangen MSi atas nama Gubernur Sinyo Harry Sarundajang melantik, sekaligus mengambil sumpah Drs Benny Kalonta sebagai Sekretaris Dipenda Sulut. Pelantikan yang berlangsung di kantor pusat Dipenda Sulut itu didasari Keputusan Gubernur Nomor 821.2/BKD/SK/81/2010 tanggal 26 Mei 2010.

Silangen mengatakan, pelantikan pejabat eselon III dilingkungan Pemerintah Provinsi Sulut merupakan suatu hal yang biasa. “Hal itu dimaksudkan agar jalannya roda pemerintahan berlangsung dinamis,” ujarnya.

Disisi lain mantan Karo Pemerintahan dan Humas Setda Provinsi Sulut ini menyebutkan, bahwa pelantikan kali ini merupakan pengisian jabatan lowong. Dimana pejabat lama Drs Rein Kalangi telah pensiun sejak tiga bulan lalu, sehingga harus diisi oleh pejabat yang baru.

“Karena ini merupakan suatu kepercayaan pimpinan makanya Benny Kalonta diharapkan dapat membuktikannya kepercayaan ini dalam bentuk kinerjanya sehari–hari, karena setiap saat pimpinan akan menilainya,” tandasnya.

Silangen juga mengatakan, Dipenda merupakan instansi yang diserahi tugas selaku pengumpul Pendapatan Daerah (Patda). Ia bersyukur, hingga saat ini yakni sampai akhir bulan Mei, kita telah mencapai 45 persen capaian PAD, atau melebihi dari target lima bulan lalu, hal itu karena adanya kerja keras dari setiap UPTD yang ada.

Ia menambahkan, penerimaan APBD dari setiap UPTD yang ada di ketahuinya masih dipegang UTD Tomohon, di susul UPTD Airmadidi, Amurang, Tondano, Kotamobagu, Bitung, UPTD Manado dan UPTD Tahuna, rata- rata penerimaannya berada pada kisaran 41 – 49 persen capaiannya. (otnie tamod)

KPUD Sosialisasi Pencoblosan Pilgub


Pemilih Mitra Capai  76,362 Jiwa
RATAHAN, Suaramanadonews (11/06/2010)Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) terus melakukan sosialisasi cara pencoblosan surat suara Pemilihan Guber-nur 2010 terus disosialisasikan jajaran personel KPU Mitra. Buktinya, keseriusan pihak KPUD Mitra melakukan sosialisasi itu, dapat dilakukan di mana saja, seperti di sela-sela acara pelantikan 822 Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Mitra, Senin (07/06)  lalu, KPU menyempatkan diri melaksanakan sosialisasi.

Ketua KPU Mitra Drs Ascke Benu MSi saat dikonfirmasi Rabu (09/06), membenarkan kegiatan tersebut. Kata dia, sosialisasi dilakukan langsung oleh lima personel KPUD Mitra. “Sosialisasi saat digelar pelantikan 822 Anggota BPD se-Mitra di salah-satu Kantor SKPD di Wawali, itu kami sengaja lakukan, karena saat itu hadir juga ratusan PNS, termasuk puluhan Kepala Dinas/Badan/Kantor di jajaran Pemkab Mitra,” tandasnya.

Lanjut diungkapkan dosen Fisip Unsrat, Manado ini, hingga kini jumlah Daftar Pemilih Perubahan (DPP) mencapai 76,362 pemilih. Namun jumlah DPP ini bisa berubah sebelum diumumkan DPT (Daftar Pemilih Tetap). “Rencana, DPT Pilgub di Mitra akan ditetapkan tanggal 17 Juni mendatang. Jadi, sebelum pleno KPU soal DPT, didahului pleno PPS di 78 desa/kelurahan dan PPK di 6 kecamatan di Mitra,” pungkas Benu. (otnie tamod)

Puluhan Warga Tokin Babat Pohon Kelapa di Pekebunan Temboan

Rebutan Lahan Tambang
suaramanadonews (11/06/2010) TOULUAANPerseteruan dipicu lahan tambang yang melibatkan warga Desa Kalaid Kecama-tan Touluaan Selatan (Mitra), dan warga Desa Tokin, Kecamatan Motoling (Minsel), terus berbuntut. Seperti pemandangan Rabu (09/6) pagi, puluhan warga Kalait yang sedang beraktifitas di lokasi pekebunan Temboan tiba-tiba dikejutkan dengan kehadiran puluhan warga Tokin.

Pasalnya, puluhan warga Tokin saat itu datang sambil membawa senjata tajam. Spontan, melihat pemandangan tersebut, sejumlah petani warga Kalait yang sedang menjalankan aktifitasnya di kebun lang-sung lari berhamburan pulang ke rumah masing-masing mencari perlindungan.

Beruntung, sebagaimana informasi yang diterima, tidak ada bentrok fisik antar kedua kubu pagi itu. Namun fatalnya, massa warga Tokin langsung melampiaskan amarah mereka atas kisruh sehari sebelumnya, dengan cara membabat ratusan pohon kelapa milik warga Kalait.

Kapolsek Touluaan Iptu Leksi Sumasa saat dikonfirmasi, Rabu (09/06), membenarkan kejadian tersebut. Kata dia, aksi penyerbuan warga Tokin di Desa Kalait, terjadi sekitar pulul 09.00 Wita. “Pemicunya karena para penambang warga Tokin mengira, pimpinan mereka yang sering dipanggil Badak telah diculik warga Kalait, pada Selasa (08/06) malam. Padahal yang bersangkutan sedang kami tahan di Mapolsek Touluaan untuk dimintai keterangan,” ujar Sumasa.

Namun dikatakannya, pada Rabu (09/06) pagi, polisi sebenarnya telah memulangkan pimpinan ratusan penambang, warga Tokin itu ke desanya. Hanya saja, di saat bersamaan ratusan warga Tokin sudah lebih dulu menyerang Kalait. “Kami langsung menurunkan puluhan petugas dari Mapolsek Touluaan serta dari Mapolres Minsel di lokasi. Sehingga warga Tokin mundur meninggalkan Desa Kalait,”  pungkasnya.

Ditambahkan Sumasa, hingga tadi malam belum ada warga Tokin yang diamankan atas aksi penyerbuan tersebut. Begitu-pun dengan barang bukti (Babuk) berupa Senjata Tajam (Sajam). “Polisi masih tetap disiagakan di ke-dua desa, untuk mencegah timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan bersama. Yang pasti situasi keamanan sudah mulai kondusif,” tegasnya. (otnie  tamod)