Jumat, 11 Juni 2010

Puluhan Warga Tokin Babat Pohon Kelapa di Pekebunan Temboan

Rebutan Lahan Tambang
suaramanadonews (11/06/2010) TOULUAANPerseteruan dipicu lahan tambang yang melibatkan warga Desa Kalaid Kecama-tan Touluaan Selatan (Mitra), dan warga Desa Tokin, Kecamatan Motoling (Minsel), terus berbuntut. Seperti pemandangan Rabu (09/6) pagi, puluhan warga Kalait yang sedang beraktifitas di lokasi pekebunan Temboan tiba-tiba dikejutkan dengan kehadiran puluhan warga Tokin.

Pasalnya, puluhan warga Tokin saat itu datang sambil membawa senjata tajam. Spontan, melihat pemandangan tersebut, sejumlah petani warga Kalait yang sedang menjalankan aktifitasnya di kebun lang-sung lari berhamburan pulang ke rumah masing-masing mencari perlindungan.

Beruntung, sebagaimana informasi yang diterima, tidak ada bentrok fisik antar kedua kubu pagi itu. Namun fatalnya, massa warga Tokin langsung melampiaskan amarah mereka atas kisruh sehari sebelumnya, dengan cara membabat ratusan pohon kelapa milik warga Kalait.

Kapolsek Touluaan Iptu Leksi Sumasa saat dikonfirmasi, Rabu (09/06), membenarkan kejadian tersebut. Kata dia, aksi penyerbuan warga Tokin di Desa Kalait, terjadi sekitar pulul 09.00 Wita. “Pemicunya karena para penambang warga Tokin mengira, pimpinan mereka yang sering dipanggil Badak telah diculik warga Kalait, pada Selasa (08/06) malam. Padahal yang bersangkutan sedang kami tahan di Mapolsek Touluaan untuk dimintai keterangan,” ujar Sumasa.

Namun dikatakannya, pada Rabu (09/06) pagi, polisi sebenarnya telah memulangkan pimpinan ratusan penambang, warga Tokin itu ke desanya. Hanya saja, di saat bersamaan ratusan warga Tokin sudah lebih dulu menyerang Kalait. “Kami langsung menurunkan puluhan petugas dari Mapolsek Touluaan serta dari Mapolres Minsel di lokasi. Sehingga warga Tokin mundur meninggalkan Desa Kalait,”  pungkasnya.

Ditambahkan Sumasa, hingga tadi malam belum ada warga Tokin yang diamankan atas aksi penyerbuan tersebut. Begitu-pun dengan barang bukti (Babuk) berupa Senjata Tajam (Sajam). “Polisi masih tetap disiagakan di ke-dua desa, untuk mencegah timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan bersama. Yang pasti situasi keamanan sudah mulai kondusif,” tegasnya. (otnie  tamod) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar