Jumat, 02 Juli 2010

LOUIS – RIZALI : Berdayakan Pedagang Kecil

MANADO, suara manadonews (02/07/2010)—POTENSI Pendapatan Asli daerah (PAD) yang bisa diperoleh dari sektor informal, terutama para pedagang kecil seperti pedagang kakai lima dan pedagang ‘tibo-tibo’ di pasar, apabila di maksimalkan cukup besar jumlahnya. Saat ini saja, Dinas Pendapatan Pasar Kota Manado dalam realisasi pendapatan dari retribusi untuk tahun 2008 sudah mencapai 6,5 miliar rupiah. Dalam hitungan sederhana, jika diasumsikan saja jumlah pedagang kecil di kota manado sebanyak 5000 orang, maka retribusi yang ditarik bisa mencapai 7,5 sampai dengan 9 miliar per tahun. Jadi potensinya masih cukup besar.

Demikian disampaikan oleh Calon Wakil Walikota Manado jalur Independen, KH Drs Rizali M Noor, yang dikutip oleh Louis – Rizali media Center, disela-sela silaturahmi dengan para pedagang di pasar kilat Banjer, Kamis, (1/7)  kemarin. Menurut Kyai yang oleh para santrinya akrab dipanggil Aba’ ini, potensi seperti itulah yang harus digarap secara maksimal untuk meningkatkan PAD.
“Hanya saja, dalam usaha meningkatkan pendapatan asli daerah tersebut pemerintah juga harus melakukan upaya-upaya ynag strategis, bijaksana dan proporsional. Artinya, jangan hanya mau uangnya saja, dan tidak memikirkan aspek peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para pedagang,” tandasnya.

Kyai Rizali mengilustrasikan, bagaimana mungkin pemerintah menarik retribusi dari para pedagang, sementara tingkat pendapatan mereka masih sangat kecil dan tak menentu. Yang lebih ironis lagi, pemerintah menarik retribusi, sementara temat berjualan mereka saja tidak representatif bahkan ada yang tidak tahu harus berjualan dimana karena selalu digusur.

Menanggapi hal tersebut, pasangan Kyai Rizali, Calon Walikota jalur Independen, Louis Nangoy SH, dalam kesempatan yang sama mengatakan, apabila rakyat mempercayakan mereka memimpin kota Manado periode lima tahun kedepan, mereka akan menata kembali potensi pedagang kecil ini dengan terlebih dahulu memberdayakan mereka. “Tentu akan dimulai dari penyediaan sarana yang memadai dan penciptaan iklim usaha yang kondusif. “ ujar Louis.

Sarana yang memadai, menurut mantan anggota DPRD Propinsi Sulut ini, tidak saja sekedar tempat yang representatif dengan fasilitas yang memadai dan modern, akan tetapi letaknya juga harus strategis. Dengan demikian, baik para pedagang maupun pembeli dapat beraktifitas dengan nyaman. Hal ini tentunya diharapkan akan berdampak pada peningkatan pendapatan para pedagang.

“Jadi prinsipnya, pemerintah harus berinvestasi dulu untuk menyediakan sarana dan fasilitas. Setelah itu, barulah memaksimalkan pendapatan dengan retribusi dan sebagainya. Saya yakin, jika kita sudah menyiapkan tempat yang representatif, dan kemudian tingkat pendapatannya meningkat, para pedagang tidak akan keberatan jika ditarik retribusi yang nilainya bahkan lebih besar dari yang sekarang ini dipungut,” pungkas Louis.

Selain mengunjungi pasar Kilat Banjer, pasangan calon walikota dan Calon wakil Walikota Jalur Independen, Louis Nangoy SH dan K H Rizali M Noor, kemarin pagi juga melakukan siltarurahmi ke Pasar Kilat Malendeng. (*/denny mintianto) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar