Minggu, 18 Juli 2010

Tim Kampanye Louis – Rizali Rapatkan Barisan

MANADO, suara manadonews (18/07/2010)Bertempat di Kantor Media Center 1 Wawonasa, Sabtu (17/7) Tim Relawan Louis-Rizali yang berasal dari 87 kelurahan se-kota Manado, menggelar rapat konsolidasi. Hal itu dimungkinkan setelah Louis Nangoy SH dan KH Drs Rizali M Noor sudah resmi ditetapkan sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota Manado 2010-2015.

Pertemuan ini dimaksudkan, untuk memantapkan koordinasi antar masing-masing tim kampanye menjelang kampanye yang sebentar lagi akan digelar. “Hari ini kami sengaja mengumpulkan seluruh tim kampanye, agar kerja-kerja ke depan akan semakin maksimal lagi,” ujar Djabir Lasadu, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Louis-Rizali.


Menurut Djabir, selain konsolidasi kampanye yang dibicarakan, eksistensi 'Posko Aspirasi Independen, Manado Tolak Money Politic' yang selama ini didirikan dan menjadi jargon dari pasangan Louis-Rizali, juga akan semakin dimantapkan. “Saya pikir keberadaan posko tersebut bisa menjadi wadah aspirasi masyarakat, yang merindukan munculnya sosok pemimpin yang betul-betul bersih dan tidak hanya lips service semata,” ujar Sekretaris Umum Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Asnor (GP Ansor) ini. Sesuai jadwal yang dikeluarkan KPUD Manado, maka sejak hari ini (17/7) sampai dengan 31 Juli mendatang, seluruh calon diberikan kesempatan untuk menggelar kampanye, di masing-masing wilayah yang sudah ditetapkan.


Di samping itu, hari  Sabtu (17/7) kemarin KPUD Manado menggelar pemaparan visi misi Calon Walikota dan Wakil Walikota Manado, di depan Sidang Paripurna DPRD Manado. Namun, tadi malam KPUD Manado mendadak menunda acara tersebut. “Iya, semalam saya ikut rapat di KPUD Manado, dan memang diinformasikan bahwa acara pemaparan visi misi tersebut ditunda, dan akan diberitahukan menunggu informasi selanjutnya,” ujar Sudirjo Soga, Ketua Tim Kampanye Louis-Rizali.


Menurut Sudirjo, Tim Media Center sudah menyiapkan seluruh materi visi misi yang akan disampaikan. Visi misi tersebut tidak hanya disusun secara mendadak, melainkan lewat diskusi intens dan dialog dengan pakar-pakar yang ada di bidangnya. “Kami menyusun visi misi tersebut dengan diskusi yang panjang dengan tim media center, bahkan tokoh nasional seperti bung Fadjroel Rahman (Ketua Umum Gerakan Nasional Calon Independen; red), bapak Sukardi Rinakit dan bung Efendi Gozali juga kami minta buah pikirannya. Karena kami berpikir, visi misi tersebut bukan seperti jual kecap, yang asal disusun begitu saja,” pungkas Sudirjo. (*/dm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar