Minggu, 18 Juli 2010

Louis : Pemilukada Damai Dalam Makna Esensial


MANADO- suara manadonews (17/07/2010)Deklarasi Pemilukada damai yang digagas oleh KPUD Sulawesi Utara, yang menghadirkan seluruh calon Kepala Daerah baik Gubernur, Bupati dan Walikota telah selesai dilaksanakan dengan sukses, Kamis (15/7) lalu.

Acara yang digelar lapangan Mega Mas itu terbiang cukup meriah dan diikuti dengan pawai dari masing-masing kontestan. Kini yang tersisa adalah tugas berat, agar apa yang menjadi tujuan dari acara tersebut dapat diimplementasikan dengan benar. “Bagi saya deklarasi Pemilukada tersebut tidak hanya dimaknai secara simbolistik, tapi juga menjadi hal yang begitu esensial karena itulah tujuan kita berdemokrasi,” ujar Louis Nangoy, Calon Walikota Manado Periode 2010-2015.

Menurut Louis, kata damai yang disandingkan dengan Pemilukada memiliki arti yang sangat mendalam. Sudah banyak contoh di berbagai daerah, betapa Pemilukada menyisakan banyak hal yang sangat bertolak belakang dengan arti demokrasi itu sendiri. “Tolitoli, Mojokerto dan daerah-daerah lain bisa menjadi contoh nyata di depan mata kita, betapa demokrasi menjadi sangat mahal di negeri Bhineka Tunggal Ika ini,” lanjut Louis.

Citra Manado sebagai kota yang dikenal aman dan damai, harus terus dijaga sebagai bagian penghargaan dari demokrasi itu sendiri. Bagi Louis, hal itu adalah proses pembelajaran politik yang benar. Karena, Pemilukada hanyalah salah satu bagian dari dinamika yang ada di masyarakat. “Sudah seyogyanya, Pemilukada dijadikan sebagai pintu masuk pensejahteraan bukan malah menjadi titik mundurnya demokrasi dan citra aman dan damai di kota kita tercinta,” sambung Louis.

Salah satu indikasi kemajuan demokrasi, adalah difungsikannya lembaga-lembaga penegakan hukum dalam menyelesaikan sengketa dan perselisihan dalam Pemilukada. Itulah salah satu pembelajaran politik yang baik kepada masyarakat. Hal senada juga diungkapkan oleh Asnat Baginda, menurut salah satu penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat ini, cara-cara lama yang tidak lagi sejalan dengan demokrasi tidak boleh lagi diberikan tempat, di zaman sekarang ini. “Saat bicara mengenai Pemilukada yang damai, sudah saatnya masyarakat diajak untuk mendukung gerakan tersebut. Karena tanpa keterlibatan masyarakat secara penuh, maka hal tersebut tidak akan mungkin dapat terwujud,” pungkas Asnat. (*/denny)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar