SWARA MANADONEWS.COM—Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara (Sulut) Drs Djouhari Kansil MPd mengatakan, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) merupakan upaya terencana untuk mengubah suatu daerah yang di huni oleh komunitas. Dengan berbagai permasalahan sosial, ekonomi dan keterbatasan fisik, menjadi daerah yang maju dengan komunitas yang kualitas hidupnya sama dengan daerah yang telah maju.
Hal itu dikatakan Wagub Kansil, ketika membuka acara Donor Meeting Kerjasama Bilateral, Multilateral dan NGOs di daerah tertinggal Regional II dan III di Swissbel Hotel Maleosan, Kamis (14/10) lalu.
Kansil menyebutkan, penanganan PDT diakuinya berbeda dengan penanggulangan kemiskinan dalam hal cakupan pembangunannya. “Karena PDT tidak hanya meliputi aspek ekonomi saja, tapi juga menyangkut Sosbud dan keamanan. Bahkan sampai menyangkut hubungan antar daerah tertinggal dengan daerah maju,” ujarnya.
Karena itu Pemprov Sulut terus mendukung setiap program Kementerian Pembangunan daerah tertinggal. Sebab dewasa ini terus melakukan upaya-upaya pengentasan bagi kehidupan masyarakat di daerah tertinggal. Terutama yang ada di wilayah perbatasan dan kepulauan di Sulut, dengan membangun berbagai infrastruktur yang ada. “Ini semua terus dilakukan oleh kementerian ini bersama Pemda, agar kehidupan masyarakat menjadi lebih baik,” tambah kansil.
Sementara Sekretaris Kementerian Pembangunan Daerah tertinggal Ir Lucky H Korah MSi menyebutkan, hingga kini rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal mencapai 7,1 % pada 2014. Sedangkan bagi penduduk miskin yang tinggal di daerah tertinggal 14,2 % pada 2014, sementara IPM mencapai 72,2 pada 2014 mendatang. Mantan Penjabat Gubernur Sulut ini menambahkan, pesertanya merupakan para kepala Bappeda yang berasal dari Bali, NNT,NTB, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Papua Barat. (*/otnie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar