SWARA MANADONEWS.COM—Dalam rangka terus memacu pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara (Sulut), sebagai salah satu daerah sasaran perdagangan, investasi dan pariwisata di Indonesia Timur, Kementerian Luar Negeri RI melalui Direktorat Jenderal Urusan Asia, Pacifik dan Afrika bekerjasama dengan Biro Perekonomian Setdaprov Sulut menyelenggarakan seminar dan temu bisnis bertajuk “Sulawesi Utara sebagai tujuan perdagangan, investasi dan pariwisata di kawasan Indonesia Timur” pada Kamis (14/10) di Hotel Peninsula Manado.
Seminar dan temu bisnis ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan Provinsi Sulawesi Utara dengan berbagai macam produk unggulan serta peluang investasi dan perdagangannya kepada dunia lebih khusus kepada negara-negara kawasan Asia Pacifik.
Seminar dan temu bisnis ini diikuti oleh kalangan pelaku bisnis, perdagangan, para ekonom, dari Jakarta maupun dari Manado, akademisi dari Jakarta maupun dari Manado. Pihak pemerintah dan juga dihadiri oleh Duta Besar Srilanka untuk Indonesia Mr Nanda Nalawaarachi dan Duta Besar Pakistan Untuk Indonesia Mr Sanaullah.
Dalam seminar ini membahas posisi geostrategis Sulawesi Utara di tengah perdagangan internasional, peluang dan perkembangan investasi di Sulawesi Utara dan peluang dan investasi di Bidang Pariwisata. Para peserta seminar juga melakukan kunjungan ke Bitung untuk melihat dari dekat Pabrik Pengalengan Ikan PT Sari Cakalang, mengunjungi Danau Tondano dan Industri Rumah Panggung di Woloan Tomohon.
Gubernur Sulawesi Utara SH Sarundajang, dalam sambutannya, mengatakan, dengan penuh kehangatan kehadiran para peserta seminar dari Jakarta maupun dari negara-negara Asia Selatan lainnya. Pada bagian lain Gubernur menguraikan tentang berbagai perkembangan yang telah dicapai oleh Provinsi Sulawesi Utara serta potensi sumber daya alam, industri, perdagangan, investasi dan pariwisata yang masih terbuka bagi negara-negara terutama di kawasan Asia Pasifik.
Posisi geostrategis Sulawesi Utara yang terletak di Pacific Rim (Bibir Pasifik) yang menjadikannya sebagai Jalur Perdagangan Dunia, serta Pusat Distribusi Barang dan Jasa, karena letaknya yang sangat dekat ke negara-negara Asia Pasifik dan bahkan Amerika. “Sumber daya ini juga ditunjang oleh keberaadaan Pelabuhan Samudra Bitung dan Bandara Internasional Sam Ratulangi yang terus dikembangkan menjadi Marine Hub Port and Air Hub Port,” ujar Sarundajang.
Gubernur mengharapkan, dari Seminar dan temu bisnis ini akan dilahirkan pemikiran dan terobosan yang cerdas dengan tetap mengedepankan kearifan lokal sejalan dengan Grand Design Pembangunan Sulawesi Utara yang akan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Utara.
Direktur Asia Selatan dan Tengah Direktorat Jenderal Urusan Asia, Pacifik dan Afrika Kemenlu RI Rizali Wilmar Indrakesuma, ketika membuka Seminar ini mengatakan, bahwa Sulawesi Utara menyimpan potensi kekayaan alam dan peluang perdagangan, investasi dan pariwisata yang sangat besar. “Daerah ini harus terus dipromosikan oleh semua pihak termasuk kementerian Luar Menegri RI,” ujar Indrakesuma.
Lanjutnya, Kementrian Luar Negeri akan terus memfasilitasi dan mendorong promosi Sulawesi Utara ke luar negeri. Produk-produk Sulawesi Utara seperti Kelapa, Cengkih, Vanilli, bahkan komoditi pertambangan telah merambah ke pasar dalam dan luar negeri. “Ini harus terus di pacu pertumbuhannya, untuk menunjang pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun daerah menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya Sulawesi Utara,” pungkasnya. (*/otnie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar