MANADO, suara manadonews (22/07/2010)—Perkembangan Manado dalam 10 tahun terakhir begitu pesat. Pembangunan dalam berbagai bidang semakin melengkapi perkembangan ibu kota Provinsi Sulawesi Utara ini. Salah satu keunggulan Manado adalah posisi strategis yang didukung dengan potensi pariwisata yang cukup menarik. Manado sangat berperan dalam menopang posisi Sulut yang strategis sebagai gerbang ekonomi Asia Pasifik. Seiring dengan perkembangan dan posisi Manado tersebut, maka kontribusi sektor yang mendukung perekonomian Manado pun tertumpu pada sektor jasa dan perdagangan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Manado merupakan daerah perdagangan dan jasa, oleh karenanya sumbangan sektor perdagangan dan jasa terhadap penyerapan tenaga kerja dan terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) relatif masih dominan. Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bappeda kota Manado, kontribusi perdagangan dan jasa dalam satu dekade terakhir masih cukup mendominasi di kota dengan penduduk hampir setengah juta jiwa ini.
Komposisi yang bekerja pada sektor jasa (tersier) pada tahun 2003 mencapai 76,67 persen dari penduduk Manado dan pada 2008 meningkat menjadi 78,19 persen. Kemudian disusul dengan sektor industri sebesar 16,83 persen dan pertanian (primer) sebanyak 4,98 persen pada 2008. Jumlah penyerapan tenaga kerja pada dua sektor itu menurun dibandingkan pada 2003 lalu yakni industri sebesar 18,23 persen dan pertanian mencapai 5,10 persen.
“Kondisi itu menunjukkan bahwa perhatian pada sektor jasa harus lebih ditingkatkan, sehingga kontribusi pada lapangan kerja semakin optimal,” papar Calon Wali Kota Manado Louis Nangoy, Selasa (20/7). Louis adalah calon Walikota Manado yang berpasangan dengan KH. Rizali M. Noor sebagai calon Wakil Walikota untuk periode 2010-1015. Pandangan itu merupakan penjabaran atas visi dan misi pasangan Louis-Rizali dalam memimpin Manado yang lebih memberikan manfaat bagi masyarakat.
Dia menjelaskan, porsi perhatian tersebut bukan berarti menafikan sektor lain, khususnya pertanian, tetapi untuk mengoptimalkan potensi yang ada sehingga mempunyai dampak secara langsung pada masyarakat. Untuk lebih mengoptimalkan peluang yang ada dan sekaligus mengurangi pengangguran maka peningkatan penyerapan tenaga kerja melalui sektor jasa, perdagangan, dan industri merupakan hal yang mendasar. Tingkat serapan yang meningkat harus diiringi dengan kualitas dan keterampilan yang mendukung.
Langkah konkrit, kata Louis, dengan memberikan pelatihan keterampilan kepada calon tenaga kerja dan memperkuat kurikulum lembaga pendidikan kejuruan di Manado. “Untuk mendukung pelatihan dan memperkuat kurikulum lembaga pendidikan sehingga menghasilkan tenaga kerja siap pakai maka peran pemerintah Manado juga sangat penting.
Mulai dengan himbauan, memberikan insentif, dan menghubungkan dunia usaha dengan lembaga pendidikan. Ini terobosan kecil tetapi sangat bermanfaat dalam menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan di Manado, bahkan di Sulut,” tegas Louis.
Penguatan kurikulum lembaga pendidikan, baik di sekolah kejuruan maupun perguruan tinggi, juga harus diikuti dengan karakteristik tenaga kerja yang berkualitas. Dengan demikian lulusan yang dihasilkan merupakan tenaga kerja yang siap masuk di dunia kerja bukan saja dari sisi kompetensi kerja melainkan juga dari karakter atau etika tenaga kerja yang berkualitas.
Fakta yang ada menunjukkan bahwa perkembangan ekonomi Kota Manado sebenarnya membutuhkan ketersediaan tenaga kerja yang cukup. Persoalannya adalah dunia usaha tentu membutuhkan tenaga kerja yang siap pakai dan mempunyai kualifikasi yang baik.
Salah satu contoh, pertumbuhan pusat perdagangan dan bisnis di Kawasan Bisnis Boulevard tentu membutuhkan tenaga kerja yang memadai. “Inilah saatnya untuk memulai yang baru dan menjanjikan bagi generasi muda Manado. Peran pemerintah harus memfasilitasi perkembangan ekonomi kota dan itu membutuhkan komitmen pemimpin sebagai fasilitator yang baik.
Jangan sampai kehadiran pemerintah dan pemimpinnya justru menghambat pertumbuhan ekonomi,” jelas Louis yang cukup dikenal sebagai advokat senior dan pejuang hak-hak minoritas ini. (*/denny)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar