TONDANO, Swara Manadonews—Salah satu komoditi andalan warga Minahasa adalah Cengkih. Sayangnya, harga Cengkih di pasaran mulai turun drastis, sehingga banyak petani Cengkih yang terpaksa membiarkan buahnya di pohon tanpa dipetik.
Hal ini diakui Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Kabupaten Minahasa Frangky Kolamban SH melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri Dra Melly Lontaan. Menurut Lontaan, setiap minggu harga Cengkih mengalami penurunan sebesar Rp 1000.
“Memang setiap minggu berjalan, harga Cengkih turun seribu rupiah. Pekan lalu, harga Cengkih masih Rp46 ribu perkilogramnya, pekan ini turun menjadi Rp45 ribu perkilogram,” jelas Lontaan.
Sementara harga sembilan bahan pokok (sembako) hingga kini masih stabil. Selain itu, harga minyak tanah tetap pada Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 3200.
“Untuk stok minyak tanah tetap tersedia, dan harganya masih tetap pada HET,” tukas Lontaan sembari menambahkan, stabilnya harga sembako maupun minyak tanah, karena stok masih tersedia.
Sedangkan untuk harga sejumlah bahan bangunan, seperti Seng dan Semen, mengalami penurunan. Hingga Rabu (6/10), berdasarkan pantauan Disperindag Minahasa, harga Semen yang semula di jual dengan harga Rp53 ribu, kini menjadi Rp52 ribu. “Pokoknya Karena stok banyak, pembangunan di Minahasa berkurang, harga pun turun,” pungkas Lontaan. (*/raynold)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar