TOULUAAN, suaramanadonews (08/6/2010) -Setelah mengunjungi korban bencana di Kecamatan Pusomaen kabupaten Minahasa Tenggara, Minggu (6/06), Gubernur melanjutkan perjalanan dan beribadah bersama Jemaat GMIM Imanuel Wawali-Pasan dalam rangka HUT Jemaat yang ke-49. Ibadah tersebut dipimpin oleh Pdt Meiva Salindeho-Lintang STh. Dari Wawali Gubernur melanjutkan kunjungan kerjanya ke Kecamatan Touluaan Selatan tepatnya di Desa Kalait.
Dengan melalui jalan yang sebahagiannya masih dalam kondisi rusak, Gubernur dan rombongan tiba di Desa Kalait dan mengikuti Ibadah Syukur yang dipimpin bersama oleh Bamag Kecamatan Touluaan Selatan. Kunjungan Gubernur ke Desa Kalait ini disambut dengan sangat antusias oleh warga yang telah lama menantikan kunjungan SHS. Gubernur mengatakan, bahwa perbaikan jalan menuju Desa Kalait akan dibantu oleh Pemprov.
Sesudah itu Rombongan Gubernur menghadiri Ibadah Pentahbisan Gedung Gereja Baptis Ranoketang Atas-Toundanow. Dalam Ibadah pentahbisan tersebut, Gubernur dan Ibu didoakan secara bersama oleh Seluruh Pendeta, Gembala dan Hamba Tuhan di Kecamatan Touluaan, untuk melaksanakan tugas dan untuk mempersiapkan diri mengikuti Pemilukada Gubernur pada Bulan Agustus nanti.
Selanjutnya Gubernur dan Rombongan menghadiri Ibadah Syukur HUT Desa Betelen Kecamatan Tombatu yang ke-25 dan diakhiri dengan Ibadah Syukur di Desa Lobu. Dalam setiap kesempatan memberikan sambutan, Gubernur selalu mengingatkan masyarakat untuk tetap memelihara semangat kebersamaan dan gotong royong yang menjadi ciri khas orang warga Minahasa Tenggara.
Sarundajang juga mengingatkan bahwa, banyak kearifan lokal yang bernilai positif yang tumbuh dan harus dilestarikan di desa-desa dan wilayah yang dikunjunginya. “Kearifan lokal ini merupakan potensi yang dapat mempersatukan dan memotivasi masyarakat, untuk membangun dan mengembangkan diri menuju pada peningkatan kesejahteraan,” tandas SHS.
Dalam rangka Pemilukada yang akan berlangsung di Sulawesi Utara pada Bulan Agustus, Gubernur meminta masyarakat untuk tetap menjaga keutuhan dan menghindari setiap bentuk perpecahan hanya karena perbedaan pilihan dan pandangan dalam pemilukada. “Pemilukada hanya merupakan sarana untuk mencari pemimpin, jangan sampai mengakibatkan perpecahan. Masyarakat sudah semakin cerdas untuk memilih pemimpin yang terbaik untuk membawa daerah ini pada kemajuan dan peningkatan kesejahteraan,” pungkas Gubernur Sulut. (otnie tamod)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar