BITUNG, suara manadonews (18/06/2010)—Dana bantuan pemerintah pusat melalui APBN yang di peruntukan pada 31 satuan kerja atau Satker di kota Bitung, telah terealisasi dari Rp 234,6 miliar pagu dana 2010 hingga kini baru Rp 72 miliar atau 33 persen. Hal tersebut di katakan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Bitung Syahrul Fuady SE pada wartawan Kamis (17/06) di ruang kerjanya.
Lanjutnya, dalam pencapaian target, KPPN sendiri yang mengharapkan pada bulan juli ini pencairan dana APBN untuk kota Bitung bisa mencapai 50 persen. Kendala dari keterlambatan pencairan dana tersebut, kata Fuady, disebabkan Satuan kerja lambat mengajukan pencairan, dan banyak hal yang belum di lengkapi oleh beberapa Satker. Sehingga pencairan dana tersebut harus tetap menunggu kelengkapan berkas administrasi tersebut seperti SPPD.
Lebih lanjut Fuady menerangkan, bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan kesejahteraan ekonomi dan pembangunan kota Bitung di harapkan bagi 31 Satker seperti Dinas PU, Dinas Kelautan dan Perikanan dan Administrator Pelabuhan (Adpel) Bitung segerah melakukan pencairan dana APBN yang di tangani oleh KPPN Bitung.
Salah satu satuan kerja KPPN yang di mintai keterangan akan hal ini, Kadis Pertanian Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kota Bitung, Ir Meity Kolang Kamis (17/06), di ruang kerjanya mengatakan, bahwa pihaknya memastikan pencairan dana pada bulan Juli depan, dengan target pencairan dana APBN tersebut, bisa di cairkan 100 persen atau senilai Rp 600 juta yang di peruntukan bagi 1 paket bantuan.
“Bantuan itu untuk petani seperti mesin gendong atau mesin pemotong padi, lantai jemur, perontok padi, gilingan padi dan terpal karung,” ujar Kolang, seraya menambahkan, mengenai keterlambatan pihaknya mengajukan pencairan ke KPPN. Selain itu katanya, bahwa proses tender paket tersebut memakan waktu lebih dari 2 bulan, sehingga pihaknya harus menyelesaikan adminstrasi yang dibutuhkan. (ayu dewi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar