Senin, 23 Agustus 2010

Ransulangi: LSI Sebaiknya di Bubarkan

AMURANG, Swara Manadonews (23/08/2010)—Pada putaran kedua di Kabupaten Minahasa Selatan, diharapkan jangan ada perhitungan cepat (quick count) oleh Lembaga Servei Indonesia (LSI), karena hanya mempengaruhi masyarakat Minsel. Pada umumnya Pemilukada berjalan dengan aman, akan tetapi ketika berhubungan adanya perhitungan cepat dari LSI, sehingga masyarakat mempertanyakan hasil yang di pegang oleh LSI, diambil dari siapa dan dimana. “Setelah ada di TPS, saya menanyakan kepada beberapa warga yang sudah datang, apakah ada LSI atau semacamnya ada diTPS,” ujar Herman Marentek.

Dikatakannya pula, bahwa sebagai warga, memang punya hak pilih dan memilih juga mempunyai hak untuk mengetahui, hasil yang diperoleh kandidat, dan kenapa masih ada lemabaga yang membohongi rakyat. “Tidak ada warga atau seseorang yang mengaku dari LSI, jadi saya selaku warga mengatakan LSI itu pembohong,” ujar Marentak

Ditempat terpisah Novri Ransulangi, sangat menyayangkan kinerja dari LSI, karena hanya memberikan data yang tidak akurat. “Kalau begini LSI harus dibubarkan, karena hanya memberikan konflik bagi warga,” ujar Ransulangi.

Lnjutnya, adanya kejadian itu merupakan bagian dari hasil penghitungan cepat yang efeknya bisa mempengaruhi, sebab itu juga menjadi bagian dari pembentukan opini. “Lebih baik saya menghimbau masyarakat, jangan terpanjing dengan issue dan lebih tepat menunggu hasil yang akan dikeluarkan pihak KPU,” pungkas Ransulangi. (drim's)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar