Tambalean : Pengerjaannya Belum Jatuh Tempo
TONDANO, Swara Manadonews (25/08/2010)—Pencairan dana ADD 2010 mulai dicairkan kembali. namun dana ini kambali membuat masalah. Desa Sawangan kecamatan Kombi adalah salah satu penerima dana tersebut kembali dipermasalahkan pengerjaannya, pasalnya menurut sejumlah warga desa bahwa dana ADD ini seharusnya sudah disalurkan alias digunakan sebagaimana mestinya. Namun oleh sejumlah warga, dana tersebut sudah di tilep oleh oknum Kumtua (Hukum Tua). “Jangan cuma mo maso popoji kiri deng kanan,” ujar warga yang enggan namanya dipublikasikan.
"Masa ada beking tre itu jalan mar cuma pende, itu-pun waktu torang kerja cuma ada pake semen sepuluh sak, ini kan nda maso akal sedangkan yang torang tau itu jalan musti tigapuluan meter lebih masa so brenti,” sembur sejumlah warga Sawagan dengan nada kesal.
Sementara itu, Kumtua desa Sawangan Maritje Tambalean kepada Swara Manadonews, juga dengan nada jengkel mengatakan bahwa memang betul pengerjaan proyek ini untuk sementara saya hentikan, karena ada berbagai pertimbangan yang diantaranya pilar-pilar jalan masih sementara digunalkan oleh sebaian warga untuk menjemur cengkih dan para pengerja-pun sebagian besar masih melakukan kegiatan pemetikan cengkih dikebun masing-masing.
Tambalean juga menambahkan, bahwa kalau mau mengikuti RAP, jalan seharusnya tidak masuk dalam anggaran namun karena untuk menjamin keluhan warga yang katanya kalau mau ke gereja, jalan menuju ketmpat tersebut sudah rusak jadi saya mengiyakan keluhan mereka. “Yang seharusnya pengerjaan proyek ADD ini hanya di pilar-pilar jalan saja dan pengerjaan ini kan belum jatuh tempo jadi saya masih mempunyai waktu untuk menyelesaikannya. Batas akhir pengerjaan yang untuk 60% saja nanti bulan depan, sedangkan ini baru memasuki minggu terahir bulan agustus, saya sudah menyelesaikan pekerjaan tersebut 30 persen,” ujarnya.
Lanjutnya, memang ada sebagian yang tidak menginginkan keberadaan serta kinerja saya tetapi biarlah katanya nanti akan ada yang membalas, kalau memang saya sudah tidak akan melanjutka pekerjaan ini, berarti material sudah habis namun buktinya ini masih banyak dan bahkan akan masuk lagi sekitar 70 sak semen, pasir serta kerikil. Ini sudah dapat kita lihat kalau bagaimana, apa pengerjaan ini sudah dihentikan atau masih berlanjut. Bahkan Kumtua parobaya ini juga akan mengupayakan supaya proyek tersebut akan segerah dilanjutkan kembali. (raynold)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar