MANADO, suara manadonews (26/07/2010)—Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat (Sumber) mengunjungi Manado untuk mempelajari pengelolaan kepariwisataan dan kependudukan, selama tiga hari.
"Pada dasarnya kabupaten Tanah Datar dan Kota Manado itu memiliki banyak kesamaan dan sama-sama juga menjual pariwisata, tetapi kami mau tahu bagaimana cara pemerintah Manado mempromosikan wisatanya," kata Ketua DPRD Tanah Datar Zuldafri Dharman di Manado, Senin.
Zuldafri Dharman mengatakan dalam kurun dua tahun terakhir, Manado menjadi sangat maju dalam kepariwisataan ditandai dengan banyaknya iven berskala internasional yang digelar di Manado karena itu mereka memilih studi banding ibukota Sulawesi Utara ini.
Bahkan Tanah Datar akan mengadopsi mekanisme pemerintah Manado mempromosikan wisata sebab hal tersebut yang belum tergarap dengan maksimal di daerah mereka, dengan demikian ia berharap mereka bisa mengandalkan pariwisata untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain itu Zuldafri juga mengatakan mereka juga mempelajari penataan kependudukan di Manado mulai dari pencatatan sipil sampai kepada pelayanan kepada masyarakat kota.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Manado Ferry Soetanto yang menerima para wakil rakyat dari Tanah Datar itu menjelaskan upaya pemerintah untuk memajukan pariwisata di Kota Manado.
"Kami menata infrastruktur yang ada mulai dari jalan, jembatan hingga penerangan supaya para tamu yang berkunjung ke Manado terutama wisatawan baik lokal, nusantara maupun mancanegara betah dan terus datang ke kota ini," kata Soetanto.
Soetanto juga mengatakan gelaran konferensi kelautan dunia (WOC) dan CTI Summit hingga Sail Bunaken yang digagas gubernur Sulawesi Utara Sinyo Sarundajang menjadi salah satu nilai tambah Manado di dunia, hingga jadi salah satu dari lima kota tujuan wisata di Indonesia.
Mengenai kependudukan dan pencatatan sipil, kepala Dinas Kependudukan dan catatan sipil Evans Steven Liow mengatakan dalam tahun 2010 sudah dua kali menggelar kawin massal di Manado, untuk memperjelas status kependudukan warga kota yang tak sah secara hukum.
Setelah menggelar kawin massal pemerintah juga memberikan akta lahir gratis serta Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada warga Manado yang miskin supaya terdata dengan jelas oleh pemerintah.
Evan Steven Liow juga menjelaskan penduduk Manado hingga bulan Juli 2010 tercatat sebanyak 467 ribu jiwa, dan akan divalidasi lagi pada akhir bulan.(*/denny)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar