Rabu, 04 Agustus 2010

Saerang : SVR-MMS Yakin Menang

Quick Count Pernah Salah di Ketapang

MANADO, suara manadonews (04/08/2010)—Pasangan Calon Gubernur Sulut yang di usung Partai Golkar Drs Stefanus Vreeke Runtu dan Ny Marlina Moha-Siahaan (SVR-MMS) menyatakan masih optimis akan menang. SVR juga secara tegas mengingatkan, hasil quick count belum bisa dijadikan alasan untuk mengklaim kemenangan.

Apalagi mengingat sampling TPS yang digunakan hanya 316 dari 4.525 TPS yang ada di Sulut. "Partai Golkar bersama SVR-MMS masih optimis menang. Dan kami meminta agar seluruh pendukung untuk tetap tenang menunggu hasil dari KPU," ujar SVR meyakinkan.

Tak hanya SVV, pasangannya MMS yang adalah Bupati Bolmong yang akrab disapa Butet, malah meyakini sudah menang atas tiga pasangan calon yang lain. Pasalnya, dari hasil pantauan dan perhitungan pihaknya, hampir 70 persen suara diklaim Butet dimenangkan oleh mereka.

Secara terpisah, hasil hitung cepat yang dibeber LSI, dipertanyakan DPD I Partai Golkar Sulut, khususnya Tim Pemenangan SVR-MMS. Pasalnya, quick count yang telah dipublikasi dan memenangkan SHS-DK, dinilai tidak sesuai dengan perhitungan internal Tim SVR-MMS.

“Kami menghargai Quick Count LSI. Tapi LSI menggunakan hitungan dari 375 TPS saja. Sementara TPS di Sulut berjumlah sekitar 4.524. Secara rasional, tentu hitungan ini irasional. Apalagi dari hasil sementara yang kami rekam, pasangan SHS hanya 31 persen sedangkan SVR 27 persen. Nah, bila terjadi error, potensi dua putaran sangat tinggi. Jadi kita tunggu saja hasil dari mekanisme manual yang akan dihitung mulai besok di PPK, KPU Kabupaten/kota hingga KPU Propinsi,” ucap Wakil Ketua DPD I PG Sulut, Drs Ruben A Saerang, dalam keterangannya kepada pers, Selasa (03/08).

Untuk itu masyarakat Sulut khususnya lagi pendukung pasangan SVR-MMS, diimbau agar tidak termakan atau terpengaruh dengan hasil quick count LSI. “Apalagi prosentase yang paling tinggi hanya 31 persen saja. Kalau mungkin 50 persen lebih, kita beri apresiasi ya atau tidak. Karena pernah terjadi di Ketapang, quick count-nya salah. Di mana, pasangan peraih suara terbanyak sesuai quick count, yakni 31 persen, justru turun hingga 28 persen sesuai hasil akhir yang dihitung manual. Dan akhirnya pemilukada di sana harus dua putaran,” ketusnya.

“Jadi sekali lagi kami minta rakyat Sulut dan pendukung SVR-MMS untuk tidak terprovokasi dan melakukan hal-hal di luar aturan. Kami juga menginstruksikan kepada saksi untuk menjaga hasil TPS, begitu pun formulir C1. Kawal juga kotak suara ke kecamatan dan dari kecamatan ke KPU kabupaten/kota sampai di tingkat propinsi. Soal hasil akhir, itu akan terlihat dari perhitungan di KPU Propinsi. Artinya, dalam satu dua minggu ke depan, belum ada gubernur dan wakil gubernur terpilih,” pungkas Saerang sembari menambahkan, quick count ini bisa saja dilakukan sebagai bagian dari strategi untuk mengarahkan opini publik bahwa pemilukada sudah ada pemenangnya. (***)

Hasil Quick Count Lembaga Survei Indonesia untuk Pilgub Sulut

RML-Hamdi = 20,56 %
SVR-MMS =  25,47 %
E2L-Wullur = 22,32 %
SHS-Kansil = 31,65%

Total suara yang masuk 100 persen yang diambil dari 401 persen data yang masuk sampai pukul 20.21 WITA. Sumber: LSI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar