Rabu, 25 Agustus 2010

Cinta Sulut Karena Kerukunan Antar Agama Sangat Kuat

Rahmawaty Baideng

MANADO, Swara Manadonews (25/08/2010)—TAK ada yang paling menyenangkan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh kaum Muslimin dan Musliman, selain datangnya bulan penuh barokah di bulan Ramadan. Tak terkecuali dengan gadis Manado yang masih tercatat sebagai Mahasiswi Universitas Sam Ratulangi Fakultas Ekonomi. Setiap bulan Ramadhan tiba banyak hal dilakukan untuk beribadah kepada Allah SWT, yang tentunya memberikan pahala berlipat dibandingkan bulan-bulan yang lain.

Diantaranya melakukan sholat wajib maupun sunnah, tadarusan, membangunkan sahur dan lain sebagainya. “Saya banyak mendapat nikmat di bulan ramadhan ini. Dengan berpuasa saya bisa merasakan bagaimana rasanya kehidupan sudara-sudara kita di bawah garis kemiskinan, yaitu susahnya mencari makan. Selain itu berpuasa juga sangat bagus untuk kesehatan, system pencernaan dalam tubuh dapat beristirahat sebentar, maka pada saat beroperasi akan bekerja dengan teratur,” tutur Rahmawaty Baideng yang akrab disapa-Rinni oleh teman-temannya.

Gadis yang doyan buah kurma (buah khas tanah Arab) mengatakan, bahwa dia bangga menjadi salah satu warga Sulawesi Utara, selain karena indah pemandangannya, juga karena suasana kerukunan antar agama sangatlah kuat, sehingga terciptanya kedamaian dan kasih sesama masyarakat.

Di dalam lingkungan kampus misalnya, teman-teman non muslim saya, jika ingin mengkonsumsi makanan, selalu menghaturkan ucapan permisi agar bisa mengkonsuminya, walaupun sebenarnya saya tidak keberatan dengan keadaan begitu, toh itu adalah hak seseorang, tapi itulah wujud toleransi diberikan teman-teman Saya. “Saya hanya berharap Sulawesi Utara menjadi contoh kerukunan untuk daerah-daerah lain, dengan kekuatan kasih kita dapat memajukan kota tercinta Sulawesi Utara,” pungkasnya. (sutrisno)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar