Rabu, 25 Agustus 2010

Berkat Rekom Pemprov John Lie Jadi Pahlawan Nasional

MANADO, Swara Manadonews (25/08/2010)—Laksamana Pertama (Laksama) Jahja Daniel Dharma alias John Lie salah satu putra terbaik Sulut yang dilahirkan dan dibesarkan di kanaka (kampung cina) kini Kelurahan Pinaesaan Kec, Wenang kota Manado, saat ini telah menjadi seorang ”Pahlawan Nasional”. Status kepahlawanan nasional John Lie diakuinya tak lepas dari rekomendasi yang diberikan Pemprov Sulut melalui LPK Kebangsaan Indonesia Bersatu ke pemerintah pusat.

Hal itu dikatakan Drs Eddy Kusuma dari LPK Kebangsaan Indonesia Bersatu, kepada Plt Sekprov Sulut Ir Siswa R Mokodongan MSi di ruang kerja Sekprov. Senin (23/08). Kusuma mengatakan, tujuan kedatangan di daerah ini tidak lain untuk memberi piagam penghargaan kepada Pemprov Sulut. Sebab tahun lalu pemprov telah mengajukan rekomendasi kepada pemerintah pusat agar John Lie bisa menjadi ”Pahlawan Nasional”.

Pengharggaan ini diterima langsung Mokodongan yang diserahkan DR Adjie Susanto Ketua LPM Kebangsaan Indonesia Bersatu. Penyerahan pengharggaan ini turut disaksikan dua ponakan John Lie Rosa dan Lisa Lie.

“Saya membri apresiasi yang tinggi sekaligus ucapan terima kasih karena apa yang telah dilakukan Pemprov telah menjadi kenyataan bahwa putra terbaik Sulut bisa menjadi pahlawan nasional, sehingga pahlawan nasional asal Sulut ketambahan lagi,” ujarnya.

Mokodongan mengatakan, jiwa kepahlawanan John Lie ini kiranya akan terus berkobar bagi kemajuan pembangunan di Sulawesi Utara, jasa John Lie tak akan pernah lekang di hati sanubari kita, walau ia telah tiada namun perjuangannya akan selalu dikenang, katanya. Mokodongan menambahkan, Pemprov Sulut akan memperhatikan usulan LPK Kebangsaan Indonesia Bersatu agar nama John Lie dimasukan dalam situs Sulut, seperti pemberian nama jalan atau gedung bersejarah.

Eddy Kusuma menyebutkan, selain Sulut pengakuan agar Laksma John Lie bisa menjadi pahlawan nasional juga datang dari DKI Jakarta dan Sumut dan Aceh serta hampir 100 ormas mendukungnya. Alasannya John Lie yang tinggal di Jakarta ketika proklamasi 17 agustus 1945 Ia terpanggil untuk membela Indonesia. Tercata Ia bergabung dengan laskar rakyat (AL) dengan pangkat klasi 2 waktu itu dengan kapal Butlaw sering mengangkut bahan makanan berupa sayur mayur dari pelabuhan bilik labuan batu Sumut dan Aceh di bawah ke Singapura. Dari Singapura John Lie dinilai oleh pemerintah Indonesia sangat berani melakukan seludupan senjata ke Sumut guna membantu para pejuang Indonesia waktu itu.

Kusuma mengatakan, dengan demikian Sulut kembali ketambahan seorang pahlawan nasional setelah DR Sam Ratulangi, Wolter Robert Mongisidi dan Maria Walanda Maramis. Ia menambahkan, pihaknya dalam waktu dekat ini akan mengusulkan pemerintah pusat agar TB Simatupang, Hugeng Imam Santoso, Ali Sadikin dan Achmad Taher untuk mrnjadi pahlawan nasional. (*/otnie)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar